Media Terbesar AS Ini Bingung Tentang Nasib Prigozhin Pasca Batalnya Kudeta Wagner di Rusia

26 Juni 2023, 21:30 WIB
Aktivitas Group Wanger di Rusia. /Reuters/Stringer/

ZONA SURABAYA RAYA - Media asal Amerika Serikat, The Associated Press atau AP, bingung mengenai nasib Yevgeny Prigozhin pasca batalnya kudeta pasukan Wagner terhadap militer Rusia.

Pasalnya, pemerintah Rusia sudah menyetujui untuk memberikan pengampunan kepada Prigozhin atas upaya kudeta yang batal ia lakukan pada Sabtu, 26 Juni lalu.

Kabarnya, Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko berhasil menengahi konflik antara Prigozhin dengan Kremlin.

Selanjutnya Prigozhin beserta seluruh pasukan Wagner akan diizinkan untuk menetap di Belarusia sebagai langkah mendapatkan amnesti.

Baca Juga: Wagner Tak Jadi Kudeta di Rusia, Kasus Pidana Prigozhin Tetap Lanjut

Namun, AP mempermasalahkan penyelidikan Prigozhin yang masih berjalan. Memang media milik pemerintah Rusia, TASS melaporkan Kejaksaan Agung Rusia sendiri belum berniat untuk menutup kasus pidana terhadap Prigozhin.

Masalah berikutnya, nasib Prigozhin hari ini belum diketahui. Apalagi kabar bahwa Prigozhin akan diizinkan tinggal Belarusia membuat AP menyampaikan bahwa hal itu hanya memberikan sedikit perlindungan kepada Prigozhin, sebab Belarusia merupakan sekutu Rusia.

Prigozhin yang memimpin pasukan Wagner selama ini terlihat memiliki hubungan baik dengan pemerintah Rusia.

Hubungan baik tersebut ditunjukkan ketika Wagner selalu mendukung misi militer pemerintah Rusia seperti di Suriah dan Ukraina.

Akan tetapi dibalik hubungan baik tersebut AP menyebutkan telah ada keretakan antara Wagner dan pemerintah Rusia.

Dapat dilihat menjelang kudeta militer Sabtu lalu, Prigozhin menyampaikan tuduhannya bahwa militer Rusia telah melakukan pembunuhan terhadap pasukan Wagner.

Baca Juga: Upaya Kudeta Militer Organisasi Wagner di Rusia, Ini Reaksi Tegas Putin

Pengumuman tersebut tentu saja membuat gempar Rusia maupun dunia barat, mengingat Rusia saat ini masih terlibat perang dengan Ukraina.

Apabila kudeta militer di Rusia terjadi, hal tersebut juga akan berdampak pada nasib perang Rusia-Ukraina ke depan.

Sementara itu, hubungan antara Rusia dengan Belarusia selalu terlihat akrab. Bahkan Belarusia telah menjadi sekutu Putin paling setia.

Kesetiaan Belarusia terhadap sekutunya Rusia, dibuktikan dengan kepercayaan Rusia terhadap Belarusia melalui pengiriman senjata nuklir ke negara yang beribukota di Minsk tersebut.

Sama seperti Rusia, Belarusia juga menerima sanksi dari negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Inggris, serta juga Uni Eropa karena terlibat menjadi pendukung Rusia dalam invasi Ukraina.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: APNews

Tags

Terkini

Terpopuler