Masyarakat Jepang Tolak pembuangan Limbah Nuklir ke Laut

22 Juni 2023, 22:00 WIB
Masyarakat Jepang Tolak pembuangan Limbah Nuklir ke Laut /Antara

ZONA SURABAYA RAYA - Sejumlah warga Jepang menggelar aksi protes menolak rencana pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke laut.

Dalam pertunjukan boneka yang dibuat oleh Tatsuko Okawara dari Kota Tamura, Prefektur Fukushima, ia menyampaikan, "Gunung dan sungai tidak akan pernah kembali seperti dulu, dan radiasinya tidak akan hilang dengan mudah. Namun, dibandingkan dengan kehidupan dan cinta, negara ini lebih mengutamakan keuntungan finansial!"

Okawara menentang rencana pemerintah untuk membuang air limbah terkontaminasi nuklir ke laut. Tokyo Electric Power Company (TEPCO), operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tersebut, telah memulai pengujian peralatan untuk pembuangan air tersebut ke Samudra Pasifik sejak 12 Juni.

Diperkirakan uji coba fasilitas pembuangan akan selesai pada 26 Juni mendatang. Rencana pembuangan air limbah nuklir oleh pemerintah Jepang terlihat semakin dekat.

Baca Juga: Siap Menang, Teknisi Honda Indonesia Targetkan Gelar Juara Pada Ajang World Skill Contest 2023 di Jepang

Chiyo Oda, seorang penyelenggara aksi protes dan perwakilan dari kelompok sipil "Hentikan Mencemari Laut" (Stop Polluting the Sea), mengatakan bahwa pemerintah setiap hari menyebutkan bahwa operasi uji coba akan segera berakhir.

"Ini membuat semua orang merasa bahwa pembuangan air limbah ke laut itu merupakan sebuah fakta yang sudah pasti, dan ingin kita menyerah."

"Tapi membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut sangatlah keliru, dan masih ada tempat untuk tangki penyimpanan air, jadi ini belum mencapai titik di mana harus dibuang (ke laut)," sebut Oda, dikutip dari ANTARA.

Masuko Eiichi dari Kota Koriyama di Prefektur Fukushima juga mengkritik rencana pembuangan tersebut dalam aksi protes tersebut. Ia menyatakan bahwa "Tangki penyimpanan untuk air limbah terkontaminasi nuklir dapat digunakan untuk waktu yang lama selama pemerintah dan TEPCO menginginkannya. Namun, mereka telah memilih cara yang paling murah dengan membuang air limbah ke laut."

Baca Juga: Keren Mahasiswa Surabaya Lolos Program Pertukaran Pelajar ke Jepang, Ternyata Anak UNUSA

Dilansir dari ANTARA, mengenai penggunaan istilah "air olahan" oleh pemerintah untuk menggambarkan air limbah terkontaminasi nuklir yang telah diencerkan, Sakurai dari Prefektur Niigata menyatakan bahwa itu merupakan upaya untuk membingungkan publik.

Eiichi menjelaskan bahwa air limbah terkontaminasi nuklir memang dapat diencerkan, tetapi jumlah total zat radioaktif yang terbuang tidak akan berkurang.

"Selain itu, dalam air limbah tersebut tidak hanya terdapat unsur radioaktif tritium, tetapi juga 57 jenis zat radioaktif lainnya seperti sesium dan stronsium yang tidak dapat dihilangkan," tambah Eiichi.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler