Korea Utara Bakal Guncang Dunia, Siapkan Senjata Nuklir dan Rudal Hipersonik yang Dapat Serang Amerika

9 Februari 2022, 14:52 WIB
Korea Utara bakal guncang dunia, siapkan senjata nukklir dan rudal hipersonik yang dapat serang Amerika /Pixabay/gfs_mizuta

ZONA SURABAYA RAYA- Ketegangan internasional tampaknya bakal meningkat, setelah Korea Utara (Korut) sesumbar bakal mengguncang dunia dengan senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Padahal Dewan Keamanan PBB sudah melarang serangkaian uji coba peluncuran rudal balistik yang dilakukan Korea Utara.

Seperti dilansir Antara yang mengutip dari Reuters, Korea Utara pada Selasa, 8 Februari 2022, menegaskan bahwa mereka adalah satu dari hanya segelintir negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih.

Korea Utara juga satu-satunya negara yang menantang Amerika Serikat dengan "mengguncang dunia" lewat uji coba rudal.

Baca Juga: Kontrak Bruno Moreira di Persebaya Berakhir 14 Maret 2022, Awas Lepas! Sudah Kirim Kode di IG

Seperti diketahui, Korut baru-baru ini melakukan serangkaian uji coba peluncuran rudal balistik.

Rekor terbanyak terjadi pada Januari 2022. Setidaknya tujuh peluncuran, termasuk tipe baru "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi.

Salah satu peluncuran merupakan penembakan pertama sejak 2017 dari rudal balistik jarak menengah Hwasong-12, yang mampu menyerang wilayah AS di Samudra Pasifik.

Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan serangkaian uji coba sejak Tahun Baru mewakili "pencapaian luar biasa" yang memperkuat negara itu dalam menyurutkan nyali musuh untuk memulai perang.

Pernyataan itu juga menyebut Hwasong-15, rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh yang pernah diluncurkan oleh Korut, yang belum pernah ditembakkan lagi sejak uji coba pertamanya pada 2017, dan diyakini memiliki jangkauan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke mana pun di AS.

Baca Juga: Gempar! Pencurian Tali Pocong untuk Pesugihan di Tempat Makam Daerah Sidoarjo, Videonya Viral

"Di dunia saat ini, di mana banyak negara membuang waktu berurusan dengan AS dengan sikap tunduk dan kepatuhan buta, hanya negara kami di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal yang menjangkau ke daratan AS," kata pernyataan itu.

"Ada lebih dari 200 negara di dunia, tapi hanya sedikit yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antarbenua, dan rudal hipersonik," lanjutnya.

Ketika diminta berkomentar, Departemen Luar Negeri AS mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa pihaknya tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korut dan mendesak untuk kelanjutan dialog, seruan yang terus-menerus diabaikan oleh Pyongyang.

Juru bicara Deplu AS juga menyebut Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan upaya nonproliferasi global.

"Amerika Serikat memiliki kepentingan vital dalam menghalangi (Korea Utara), mempertahankan diri dari provokasi atau penggunaan kekuatannya, membatasi jangkauan program senjatanya yang paling berbahaya, dan yang terpenting menjaga keamanan rakyat Amerika, pasukan yang kami kerahkan, dan sekutu kami," kata juru bicara itu.

Baca Juga: Dirut PT Daha Tama Adikarya Dieksekusi Kejari Tanjung Perak, Kasus Penipuan Rp3,6 Miliar

Jenny Town, direktur 38 North, program tentang Korea Utara yang berbasis di Washington, mengatakan fakta bahwa pernyataan Korut datang dari kementerian luar negerinya mungkin membuat pernyataan itu kurang mengancam ketimbang yang terlihat.

"Formulasinya sangat pasif. Bukan soal mereka akan melakukannya, tapi bahwa mereka bisa," papar dia

Korut merayakan ulang tahun pendirian tentaranya pada Selasa, sebuah hari libur yang kadang-kadang menampilkan parade militer besar dengan rudal dan senjata lainnya di tahun-tahun sebelumnya.

Namun, tidak ada laporan tentang parade tahun ini, dan media pemerintah mengatakan hari itu ditandai oleh para pemimpin militer senior yang mengunjungi makam mantan penguasa negara itu, di antara acara-acara lainnya.

Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan mereka khawatir peluncuran Hwasong-12 pada 30 Januari bisa menjadi langkah untuk melanjutkan sepenuhnya tes ICBM atau senjata nuklir Korut yang terhenti sejak 2017.

Baca Juga: Menikah 6 Tahun dan Punya Anak, Wanita ini Mengaku Bahwa Dirinya Gay

AS meminta Korut pada Senin untuk membatalkan pembiayaan program rudal nuklir dan balistiknya dan memprioritaskan kebutuhan rakyatnya sendiri.

Sebuah lembaga kajian Washington mengatakan pada Senin bahwa mereka telah mengidentifikasi sebuah pangkalan militer yang dekat dengan perbatasan Korut dengan China yang kemungkinan dimaksudkan untuk menempatkan ICBM.

Pembicaraan untuk membujuk Pyongyang agar menyerah atau membatasi persenjataannya dengan imbalan keringanan sanksi telah terhenti sejak 2019. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler