Tolak Kudeta Militer, 3 Demonstran Tewas Ditembak saat Dekati Istana Presiden

7 Januari 2022, 09:37 WIB
Para demonstran yang memprotes kudeta militer, di Khartoum Utara, Sudan /Komite Perlawanan Atbara/Handout via REUTERS

ZONA SURABAYA RAYA - Unjuk rasa anti militer di Sudan berakhir rusuh. Tiga orang demonstran tewas ditembak saat mereka hendak mendatangi Istana Kepresidenan.

Unjuk rasa anti militer digelar di kota Omdurman dan Bahri, seberang Sungai Nil dari ibu kota Khartoum, kata Komite Pusat Dokter Sudan, Kamis 6 Januari 2022.

Mereka berupaya terus menekan militer yang telah melakukan kudeta pada Oktober lalu.

Kudeta itu menghentikan pengaturan pembagian kekuasaan yang dinegosiasikan setelah Omar al-Bashir digulingkan pada 2019.

Tiga demonstran tewas akibat tembakan yang diduga dilepaskan oleh anggota pasukan selama pengamanan demonstrasi.

Baca Juga: Giliran Tersangka Korupsi KMK Bank Jatim Mojokerto Ditahan, Kejaksaan: Kerugian Rp1,49 Miliar

Dilaporkan Reutres seperti dilansir Antara, Jumat 7 Januari 2022, petugas medis membenarkan tiga pengunjuk rasa tewas tertembak di Sudan dalam demonstrasi anti militer pada Kamis.

Militer telah membenarkan kudeta sebagai "koreksi" yang diperlukan untuk menstabilkan transisi.

Militer telah membenarkan kudeta sebagai "koreksi" yang diperlukan untuk menstabilkan transisi.

Militer mengatakan protes damai diizinkan dan mereka yang menimbulkan korban akan dimintai pertanggungjawaban.

Sedikitnya 60 orang telah tewas dan lebih banyak lagi yang terluka oleh tindakan keras militer terhadap demonstrasi sejak kudeta itu, yang mengganggu upaya membawa perubahan demokratis, kata sekelompok petugas medis yang mendukung aksi protes.

Baca Juga: Prediksi Skor Granada vs Barcelona Minggu 9 Januari 2022, Debut Dani Alves

Menurut sejumlah saksi mata kepada Reuters, pasukan menembakkan peluru dan gas air mata kepada massa yang memenuhi Khartoum dan kota-kota lain.

Di Omdurman, tempat sejumlah pengunjuk rasa tewas dalam sepekan terakhir, seorang demonstran mengatakan pasukan keamanan melepaskan peluru tajam dan gas air mata, dan menabrak beberapa orang dengan kendaraan lapis baja.

"Ada kekerasan yang luar biasa hari ini, situasi di Omdurman menjadi sangat sulit. Teman-teman kami telah tewas, situasi ini tak menyenangkan Tuhan," katanya sambil meminta agar namanya tidak disebut.

Kementerian Kesehatan Negara Bagian Khartoum mengatakan pasukan keamanan menyerbu RS Arbaeen di Omdurman, menyerang petugas medis dan melukai pengunjuk rasa.

Baca Juga: Prediksi Skor Real Madrid vs Valencia Minggu 9 Januari 2022, Saatnya Kokohkan Puncak Klasemen

Pasukan juga mengepung RS Pendidikan Khartoum dan menembakkan gas air mata ke dalam rumah sakit.

Di Bahri, seorang saksi melihat pasukan melemparkan gas air mata dan granat kejut. Tabung-tabung gas mendarat di rumah-rumah dan sekolah ketika pengunjuk rasa dicegah untuk mencapai jembatan ke Khartoum.

"Demonstrasi ini memperlihatkan penyimpangan dari perdamaian serta kasus-kasus agresi dan kekerasan oleh beberapa demonstran terhadap pasukan yang bertugas," kata polisi Sudan dalam pernyataan, seraya menyebut sejumlah korban di kalangan polisi dan tentara.

Seperti dalam demonstrasi sebelumnya, layanan telepon seluler dan internet sebagian besar terputus sejak pagi, kata wartawan Reuters dan Netblocks, situs pengamatan pemblokiran internet.

Sebagian besar jembatan yang menghubungkan Khartoum dengan Bahri dan Omdurman ditutup.

Baca Juga: Dilepas Persebaya, Jose Wilkson Mulai Gacor di Persela Lamongan, Bagaimana dengan Arsenio Valpoort?

Koalisi Pasukan Kebebasan dan Perubahan, yang telah berbagi kekuasaan dengan militer sebelum kudeta, meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan penyelidikan atas apa yang mereka gambarkan sebagai pembunuhan yang disengaja dan penyerbuan rumah sakit.

Di Khartoum, pengunjuk rasa berusaha mendekati istana presiden namun pasukan keamanan bergerak maju ke arah mereka dan kerap menembakkan gas air mata, kata seorang saksi mata kepada Reuters.

Beberapa demonstran mengenakan masker gas, sementara lainnya banyak yang hanya memakai masker medis dan penutup wajah.

Sejumlah pengunjuk rasa memakai helm dan sarung tangan untuk melempar kembali tabung gas air mata ke arah pasukan.

Massa membarikade jalan dengan batu, batu bata, dan dahan pohon saat berbaris menuju pusat kota Khartoum dan pasukan keamanan mendekati mereka dari beberapa sisi. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler