Kuhentikan motor maticku di depan warung kopi yang terlihat sepi. Aku masuk ke dalam warung itu, tidak ada pembeli, kulihat hanya laki laki penjual kopi yang usianya sudah renta sedang duduk sambil merokok.
"Kopi satu mbah," kataku saat masuk ke dalam warung.
Penjual kopi pun beranjak dari tempat duduknya, kemudian mematikan rokok klobotnya (rokok yang terbuat dari kulit jagung) dan membuat pesanan kopiku.
"Malam-malam begini kok masih di luar to mbak?," tanya si mbah tersebut sambil memberikan segelas kopi.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-32, David da Silva Jadi Magnet Pendukung Persebaya dan PSIS, Bonek: HBD Predator
"Cari nafkah, jadi driver ojek online mbah," ucapku sambil menerima segelas kopi yang diberikan si mbah.
"Lha suamimu kok tega melihat istrinya kerja sampai sampai malam begini to," kata si mbah.
"Suami saya sudah meninggal mbah," kataku sambil menuangkan kopi di atas lepek.
"Oala..." sahut si mbah yang terlihat duduk kembali dan melanjutkan menikmati rokok klobotnya.
Editor: Julian Romadhon
Sumber: Kisah nyata Imelda Koesprobowati, driver ojek online