Fatah mengakui bahwa Lucinta Luna hanya sebuah pura-pura. Ia merupakan sebuah ambisi, eksistensi, dan keinginan dari diri Fatah. “Setelah ambisi terkenal yaudah,” ungkap Fatah.
Baca Juga: Berpelukan Faktanya Bisa Tingkatkan Rasa Percaya dan Kurangi Stres
Fatah bercerita bahwa ia terlahir normal. Lingkungannya yang dikelilingi oleh perempuan menjadikan dirinya ingin menjadi seorang perempuan. “Gue kayak ada rasa kemayu, lebih cengeng kalo main sama cowok itu tonjok-tonjokkan dan melapor ke orang tua,” ujarnya.
Sejak kecil, ia sering didandani oleh saudara-saudara perempuannya. Ia juga mengaku jika lebih nyaman berteman dengan perempuan. Ketika berada di sekolah menengah atas, ia dibully oleh teman-teman lelakinya karena dirasa lemah.
Fatah mengakui bahwa terkadang ia sedih dengan dirinya saat ini yang telah berwujud seorang wanita.
“Lucinta Luna itu cuma sekedar mesin ATM gue. Karena sosok Lucinta Luna itu bisa dibikin cantik, lucu, Jadi apapun yang berkaitan dengan Lucinta Luna, duit masuk,” jujur Fatah.