Waspada! Investor Kripto di Indonesia Masuk List Rawan Serangan Malware Satacom

- 8 Juni 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi Bappebti Terbitkan Perba Penetapan Daftar Aset Kripto.
Ilustrasi Bappebti Terbitkan Perba Penetapan Daftar Aset Kripto. /Pixabay/TamimTaban

ZONA SURABAYA RAYA - Data telemetri perusahaan keamanan, Kaspersky mengungkapkan bahwa Investor Kripto di Indonesia masuk dalam daftar investor yang rawan serangan Malware Satacom.

Dilansir dari, Antaranews, investor-investor kripto selain Indonesia yang rawan serangan Malware Satacom adalah Vietnam, Aljazair, dan Meksiko.

Malware Satacom adalah malware yang berusaha mencuri aset kripto, melalui ekstensi browser yang dapat tidak terdeteksi ketika pengguna masuk bursa kripto seperti Binance dan Coinbase.

Ekstensi Malware Satacom bekerja melalui browser, jadi ketika pengguna membuka website bursa kripto tertentu, ekstensi tersebut akan langsung menginjeksi website bursa kripto yang bersangkutan, tanpa pengguna sadari.

Baca Juga: Bos Indodax Tekankan Pentingnya Membaca White Paper bagi Investor Kripto

Keberadaan Malware Satacom sendiri di perangkat pengguna datang dari link berbahaya, baik berasal dari iklan maupun tautan palsu.

Setelah pengguna melakukan klik terhadap iklan dan tautan berbahaya tersebut, pengguna tanpa curiga dapat mendownload berkas-berkas berbahaya yang ada disana.

Baca Juga: Panel Anggota Parlemen Samakan Kripto dengan Perjudian, Ini Bantahan Asosiasi Kripto Inggris

Dari situ ekstensi Malware Satacom masuk ke dalam perangkat pengguna.

Kaspersky sendiri menyarankan agar pengguna agar selalu menjaga privasi, terutama yang berkaitan dengan informasi ke dalam dompet kripto milik mereka.

Selain itu guna menjaga keamanan aset kripto lebih jauh, Kaspersky menyarankan pengguna agar rajin mengecek informasi transaksi mereka.

Sementara itu guna mencegah hilangnya aset kripto karena malware tersebut, Kaspersky juga menyarankan agar pengguna rajin untuk memperbarui pengetahuan mereka mengenai keamanan di dunia internet, termasuk modus-modus pencurian data terbaru.

Penggunaan antivirus maupun perangkat-perangkat kemanan lain yang berkaitan dengan kemanan di dunia siber juga disarankan agar aset pengguna tetap terlindungi.

Terutama ketika pengguna sedang mengakses dompet atau akun bursa kripto milik mereka masing-masing.

Baca Juga: Jaminan Dibatalkan Pengadilan, Begini Nasib Bos Kripto Terra LUNA Sekarang

Sedangkan, sasaran malware Satacom sampai saat ini masih pengguna-pengguna bursa kripto internasional, seperti Binance, Coinbase, Huobi, dan Kucoin.

Sementara itu pada bulan Maret lalu, seorang peneliti Kaspersky juga mengungkapkan malware trojan yang menargetkan pengguna Tor Browser, yakni dengan menyusupkan malware tersebut ke Tor Browser palsu yang berbahaya.

Baca Juga: Kripto dalam Dunia Sepakbola, Bagaimana Peluangnya?

Dilansir dari Antaranews, 29 Maret 2023, malware trojan tersebut merugikan pengguna hingga $ 400.000.

Oleh sebab itu Kaspersky menyarankan agar mengunduh aplikasi hanya dari pihak yang resmi. ***

Disclaimer: Resiko dalam transaksi kripto sangat tinggi , tidak ada saran dan ajakan untuk masuk ke dalamnya.

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x