Intermediasi Perbankan Melanjutkan Perbaikan dan Mendukung Pemulihan Ekonomi

- 17 November 2022, 17:55 WIB
Ilustrasi perekonomian tetap berjalan di bidang industri meski di tengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi perekonomian tetap berjalan di bidang industri meski di tengah pandemi Covid-19. /PEXELS

ZONA SURABAYA RAYA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit pada semester dua di 2022 ini mencapai 11,95 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) pada Oktober 2022.

Pertumbuhan ini dikatakan BI ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan hampir seluruh sektor ekonomi.

Selain itu seperti dikatakan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan November 2022 secara daring, Kamis 17 November 2022, intermediasi perbankan dapet melanjutkan perbaikan ekonomi.

"Intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung pemulihan ekonomi," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan November 2022 secara daring.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesi Menurun, BI: Agustus 2022 Jadi 397,4 Miliar Dollar AS

Perry Warhiyo melanjutkan, bahwa pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,4 persen (yoy).

Sedangkan, kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen.

Di sisi lain, kata Perry Warjiyo menyebutkan suku bunga kredit Oktober 2022 meningkat terbatas menjadi 9,09 persen dari 8,94 persen pada Juli 2022.

Masih terbatasnya kenaikan suku bunga kredit tersebut seiring dengan likuiditas yang masih longgar yang memperpanjang efek tunda (lag effect) transmisi suku bunga kebijakan pada suku bunga kredit.

Baca Juga: Ekonomi Inklusif dan Akselerasi Eksyar Bakal Segera Pulih dengan Tiga Langkah Utama Implementasi BI

Dari sisi penawaran, kata Perry, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar, seiring dengan membaiknya keinginan perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor industri, perdagangan, dan pertanian.

Sementara dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut.

Kinerja korporasi tercermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor pertambangan dan perdagangan.

Ia menambahkan di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM pada Oktober 2022 tercatat sebesar 17,50 persen (yoy).

Baca Juga: BI Menaikkan Suku Bunga 3,75 Persen, Kenaikan Inflasi Inti Jadi Kontributor Utama

"Ke depan, BI terus mencermati berbagai risiko makroekonomi domestik dan global yang dapat menghambat kinerja sistem keuangan, serta memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan," jelas Perey Warjiyo.***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x