Menilik Sejarah dan Renovasi Langgar Gipo, Dari Tempat Dakwah, Asrama Haji, hingga Cagar Budaya Kota Surabaya

- 27 Maret 2024, 17:30 WIB
Suasana pembersihan Langgar Gipo
Suasana pembersihan Langgar Gipo /Budi W

ZONA SURABAYA RAYA - Langgar Gipo, sebuah bangunan sederhana yang terletak di antara deretan pergudangan lama di Jl. Kalimas Udik I No. 51 Ampel Surabaya, ternyata menyimpan sejarah panjang dakwah Islam di kota ini.

Meskipun tampak biasa, langgar ini memiliki cerita yang menarik dari masa lalu hingga kini.

Sebagai tempat bersejarah, Langgar Gipo menjadi saksi bisu kegiatan dakwah tokoh-tokoh Islam terkemuka di Surabaya, seperti KH Hasan Gipo dan KH Mas Mansur.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Terlibat Langsung dalam Penataan PKL di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel

Langgar ini juga menjadi tempat kunjungan tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti HOS Tjokroaminoto dan Sukarno muda.

Ketua Takmir Mochammad Yunus dan keluarga Sagopuddin merupakan keturunan pendiri langgar ini.

Menurut Moch. Yunus, Langgar Gipo dibangun oleh Haji Abdul Latif Tsaqifuddin pada tahun 1629 dan direnovasi pada tahun 1830.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2024, Pedagang Kawasan Ampel Malah Direlokasi! Ini Alasan Pemkot Surabaya

Nama "Gipo" sendiri berasal dari perubahan ucapan Tsaqifuddin menjadi Sagipoddin, yang kemudian menjadi nama keluarga Sagipoddin.

Halaman:

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x