ZONA SURABAYA RAYA - Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terus mengukir prestasi sebagai destinasi wisata yang menawarkan pesona alam yang menakjubkan.
Salah satu tempat yang tengah naik daun adalah Lembah Diyeng, sebuah surga tersembunyi yang kini menjadi primadona wisata alam alternatif di Pasuruan.
Lembah Diyeng, yang terletak di Desa Jeruk Purut, Kecamatan Gempol, Pasuruan, merupakan lahan bekas galian tambang pasir yang terbengkalai selama belasan tahun.
Baca Juga: RAMADHAN 2024: Wisata Religi di Malang, Ini Dia 5 Tempat Ziarah Makam paling Sakral di Kota Apel
Namun, kini lahan tersebut telah bertransformasi menjadi padang rumput hijau yang menyejukkan mata, dengan latar belakang Gunung Penanggungan yang memukau.
Dengan hamparan rumput yang menghijau, Lembah Diyeng menawarkan pemandangan yang memesona dan berhawa sejuk, membuatnya menjadi destinasi ideal untuk berlibur atau sekadar bersantai menikmati keindahan alam.
Selain itu, tempat ini juga menjadi tujuan favorit untuk berswafoto dan berolahraga, seperti bersepeda.
Meskipun terletak sekitar 38 kilometer dari Kota Surabaya, akses menuju Lembah Diyeng mudah dijangkau melalui platform "google maps".
Namun, kontur jalan yang berbatu dan sempit membuat pengunjung hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua.
Untuk roda empat atau lebih, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di area yang disediakan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Religi Ramadhan 2024 di Kota Gresik, Tapaki Sejarah dan Nuansa Spiritual
Salah satu hal yang menarik dari Lembah Diyeng adalah tidak adanya harga tiket masuk (HTM).
Pengunjung hanya diminta untuk membayar secara sukarela di pintu masuk. Selain itu, tempat ini juga dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat, yang dengan konsisten menjaga dan merawat kelestarian alamnya.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Lembah Diyeng adalah pada pagi hari, antara pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB, dan sore hari, antara pukul 15.00 WIB hingga 17.30 WIB.
Saat ini, tempat ini juga menawarkan panorama matahari terbit dan terbenam yang memikat, mirip dengan keindahan Gunung Bromo.
Salah satu pengunjung, Manda, mengungkapkan kekagumannya atas keindahan Lembah Diyeng.
"Suasananya masih asri, dan tempatnya mudah dijangkau," ujarnya. Ia juga mengapresiasi upaya warga setempat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian tempat wisata tersebut.
Dengan terus berkembangnya jumlah pengunjung, Lembah Diyeng juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, dengan munculnya sejumlah warung yang menyajikan aneka makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Dengan segala pesonanya, Lembah Diyeng semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Pasuruan, serta menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki banyak potensi alam yang menakjubkan untuk dijelajahi.***