Ada yang Baru di Wisata Kya Kya Kemban Jepun Surabaya di 2024: Bukan Kulinernya!

- 14 Januari 2024, 21:00 WIB
Kya Kya Kembang Jepun Surabaya
Kya Kya Kembang Jepun Surabaya /Zona Surabaya Raya

ZONA SURABAYA RAYA - Ada yang baru di Wisata Kya-Kya Kembang Jepun, Kota Surabaya di tahun 2024 ini. Bukan soal kulinernya, lantas apa?

Sejak dulu kawasan Kya Kya identik dengan wisata kuliner. Namun di era Wali Kota Eri Cahyadi, Kaya Kaya dikembangkan menjadi destinasi wisata yang lebih menarik.

Saat ini mudah dijumpai spot foto yang menjadi daya tarik wisatawan di Kya Kaya Kembang Jepun Surabaya. Mulai Mural Kya-Kya hingga Becak Wisata.

Namun Kya Kaya sekarang menjadi lebih menarik. Sekarang jika Anda ke Kya Kaya, atmosfernya seperti di China. Jadi Chinatown-nya lebih kental lagi.

Baca Juga: Mantap Banget! Ini 9 Rekomendasi Coffee Shop Paling Hits di Surabaya, Ada Ngopi Era Kolonial hingga Eropa

Nuansa Chinatown Lebih Kental di Kya Kaya

Di kawasan pecinan ini, para wisatawan dapat mengunjungi beberapa titik bersejarah. Di antaranya, gedung warna putih yang kini digunakan kantor media di Surabaya. Kemudian Bank Mandiri (ex Gedung Escompto), Pasar Bong, dan Perkumpulan Hwie Tiau Ka.

Tak hanya itu, di kawasan kota lama ini terdapat Klenteng Hok An Kiong, eks Rumah Tjoa Phik Kong, Rumah Abu The, Rumah Abu Han, Shin Hua Barbershop, Klenteng Boen Bio, hingga Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam (WKP Kadal).

Setelah resmi membuka Kya-Kya Kembang Jepun di tahun 2023, dengan mengedepankan wisata kuliner khas Chinatown saat malam hari, kini Pemkot Surabaya tengah memasang papan nama berbahasa Mandarin di setiap area toko atau persil di kawasan tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat nuansa Chinatown di kawasan Kya-Kya Kembang Jepun. Sebab, area tersebut menjadi konsen Pemkot Surabaya untuk mengembangkan wisata kota lama. Kya-Kya Kembang Jepun sendiri masuk dalam kawasan kota lama, yakni zona pecinan.

Baca Juga: Hati-hati Ketagihan! Ini 5 Rekomendasi Nasi Bebek Terenak di Surabaya, Sambalnya Terasa Meledak di Mulut

Kota Lama Surabaya Situs Bersejarah

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar), Hidayat Syah mengatakan kota lama merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa situs kawasan bersejarah. Di antaranya adalah kawasan Pecinan, Eropa, Arab, dan Melayu.

“Ada beberapa intervensi di kawasan itu sesuai dengan temanya. Pemkot Surabaya sudah memulai hal itu dari tahun lalu, yakni di kawasan pecinan Kembang Jepun melalui program Kya-Kya,” papar Hidayat Syah, Minggu, 14 Januari 2024.

Di kawasan pecinan, selain memperbaharui atau menghidupkan Kya-Kya agar lebih ramai, Hidayat Syah menerangkan, apa yang sudah ada di kawasan tersebut juga diperkuat dengan dekorasi pecinan.

“Salah satunya pemasangan papan-papan nama toko menggunakan Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. Itu sepanjang Jalan Kembang Jepun dipasang seperti itu,” terangnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Rawon, Ini 10 Rekomendasi Makanan Terenak dan Terlaris di Surabaya, Dijamin Lidah Bergoyang Terus

Menurut Hidayat, dalam proses pemasangannya, pemkot tidak memiliki kendala atau kesulitan karena dimensi ukuran papan nama tersebut relatif aman dan mudah untuk dipasang.

“Saat ini baru separuh yang dipasang karena masih progres terus. Harapannya dari pemilik bangunan juga bisa berpartisipasi untuk ikut secara mandiri memasang papan nama seperti yang sudah di pasang di bangunan yang lain,” jelasnya.

Selanjutnya adalah melakukan perbaikan dekorasi khas pecinan. Dekorasi akan di perbaharui sehingga pengunjung yang datang ke Kya-Kya Kembang Jepun bisa merasakan nuansa Chinatown.

Kemudian melakukan pengecatan bangunan, serta secara bertahap akan melakukan pelebaran pedestrian.

“Tetapi pelebaran pedestrian ini masih menunggu kajian-kajian dan sosialisasi,” cetus Hidayat Syah.

Baca Juga: Murah dan Rasanya Nendang, Sego Sambel Madura ini Jadi Kuliner Terenak di Sidoarjo, Pembeli Rela Antri Panjang

Pecinan Surabaya di Malam Hari

Kawasan pecinan lebih menarik saat malam hari. Sebab, hiasan atau dekorasi di kawasan tersebut lebih cocok dinikmati saat malam hari, yakni terdapat dekorasi lampion di kawasan pecinan.

Sedangkan di akhir pekan, masyarakat dan pengunjung juga bisa menikmati wisata kuliner di Kya-Kya Kembang Jepun.

Ada beragam stand makanan, serta iringan live musik berbahasa Mandarin yang semakin memperkuat nuansa Chinatown.

“Pengembangan lebih lanjut sebenarnya diharapkan bisa seperti Jalan Tunjungan. Harapannya bukan hanya stand UMKM yang berjaualan tetapi ada yang membuka stand di persil bangunan,” pungkas Hidayat Syah. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah