ZONA SURABAYA RAYA - Pesatnya perkembangan yang terjadi di masyarakat tak dapat dipungkiri menyebabkan tingkat stres semakin tinggi.
Perihal ini dapat diatasi dengan didirikannya sebuah wisata penyembuhan atau dikenal dengan healing tourism.
Oleh karena itu, mahasiswa Institut Teknologi 10 November meresponnya dengan melakukan penelitian terhadap budaya mental suku Tengger yang terletak di Jawa Timur.
Mukhammad Akbar Makhbubi selaku ketua kelompok prakarsa menjelaskan bahwa potensi pengembangan terkait terapi wisata suku Tengger terletak pada masyarakat dan budayanya.
Guna memperoleh ketentraman serta kesejahtraan, masyarakat Suku Tengger merujuk kepada larangan malima dan pedoman walima.
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang akrab dipanggil Bobi tersebut menjelaskan, larangan malima terdiri atas maling/mencuri,main/ berjudi, madat/mengonsumsi narkoba, mabuk-mabukan atau minum minuman keras, dan madon/ berzina.