Nissan Diesel Legenda Bus Pelari yang Kini Disuntik Mati

15 Juli 2022, 21:45 WIB
Nissan Diesel Legenda Bus Pelari yang Kini Disuntik Mati /ARF Bus Info/

ZONA SURABAYA RAYA - Berbicara mengenai merek pabrikan bus yang dulu pernah hadir di Tanah Air, berikut merupakan salah satu sasis bus yang berasal dari Jepang.

Di mana bus ini pernah menjadi primadona pada masanya dan dikenal sebagai bus pelari. Tak lain dan tak bukan adalah Nissan Diesel, yang kini sudah berganti nama menjadi UD Truck, brand yang terkenal dengan logo UD.

UD merupakan kependekan dari Universal Diesel, dan dulunya Nissan diesel tidak hanya menjual produk kendaraan truk saja, melainkan ada juga varian sasis busnya. Hanya saja penjualnya tidak bisa lama di pasaran, padahal dulu Nissan Diesel memiliki pilihan yang terbilang lengkap, dan produk bus Nissan Diesel juga sudah terkenal akan tenaga mesinnya.

UD Nissan Diesel pertama kali masuk ke Indonesia sekira dipertengahan tahun 1980-an lalu dan saat itu dibawa masuk oleh nama besar Astra group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) nya.

Baca Juga: Bus Asli Buatan Indonesia, Paling Banyak Dipakai PO Sumber Alam

Untuk produk sasis busnya Nissan Diesel saat itu menawarkan dua pilihan, yakni sasis versi bermesin depan dan sasis bermesin belakang. Pada varian bermesin depan, yang saat itu lebih dikenal dengan kode Nissan Diesel CB, sasis seri ini pertama kali hadir sekitar tahun 1987 lalu.

Pada varian pertama ini kode lengkapnya yakni Nissan Diesel cb-12, yang mana pada saat itu kehadirannya cukup mengagetkan pasar, karena dipersenjatai dengan mesin berkode NE6, yang dikenal memiliki torsi melimpah.

Mesin diesel NE6 ini berkapasitas 7412 cc, dengan tenaga maksimal 175 horse power pada 2800 RPM. Namun varian sasis cb-12 ini sayangnya hanya bertahan selama tiga tahun saja di Indonesia.

Yakni mulai dari tahun 1987 dan harus berhenti di tahun 1990 awal, kemudian pada tahun 1990 NIssan Diesel meluncurkan varian sasis mesin depan baru sebagai generasi penerus cb-12 yang sudah diskontinyu.

Baca Juga: Mengenal Bus Hyundai Asal Korea Selatan yang Mengaspal di Indonesia

Sasis ini memiliki kode cd-87, dan pada awal kemunculannya hanya ditawarkan dalam versi sasis pendeknya saja, atau dengan kode lengkap cb-87L.

Baru pada tahun 1994 versi long dihadirkan dengan kode Nissan Diesel cb-87P. Bisa dibilang sasis ini merupakan tipe bus paling populer dari Nissan Diesel di Indonesia, berkat mesin yang sangat powerfull dan juga sasis ini tercatat sebagai bus mesin depan pertama yang menggunakan transmisi 6-speed overdrive.

Nissan Diesel cb-87 memang secara mesin masih head to head dengan Mitsubishi BM dan Hino AK. Namun dari beberapa pengakuan sopir-sopir yang pernah menggunakan sasis ini, mesin cb-87 memiliki karakter tenaga yang sama seperti mesin bensin.

Hal ini dikarenakan putaran bawah hingga atas terasa terus mengisi, dan kecepatan akselerasi nya patut diacungi jempol.

Baca Juga: Bus Double Decker Kelas Paling Mewah Jusru di Kabin Bawah, Kok Gak di Atas?

Sasis Nissan Diesel untuk versi pendek cb-87L diproduksi hingga tahun 1997, sedangkan versi sasis panjangnya yakni cb-87P diproduksi hingga tahun 2003.

Sebenarnya di tahun 1997 UD Nissan Diesel juga mengeluarkan sasis berkode SP210, dan seri ini merupakan sasis yang paling sedikit penjualannya. Sasis SP210 memiliki spesifikasi yang nyaris serupa dengan seri cb-87, namun dengan sedikit perbedaan pada settingan mesinnya.

Alhasil SP210 ini memiliki suara mesin yang lebih halus daripada cb-87, di mana pada sasis ini suaranya terlalu mendesing. Kelebihan lain dari sasis ini adalah suspensinya yang terasa lebih lembut, dan akselerasi yang sedikit lebih cepat.

Sasis Nissan Diesel SP210 ini tergolong edisi terbatas, dan diproduksi bersama dengan cb-87P. Tahun perakitannya mulai dari tahun 1997 hingga 1998 saja.

Baca Juga: Keren Bus Listrik INKA Dihadirkan di Borobudur

Selain Nissan Diesel CB series, juga terdapat varian sasis mesin belakangnya, yang sering disebut sebagai Nissan Diesel RB series.

Jika Nissan CB banyak digunakan sebagai bus bumel atau kelas ekonomi, maka Nissan RB ini terlihat lebih banyak digunakan sebagai bus patas dan pariwisata.

Dii Indonesia populasi Nissan RB memang relatif lebih sedikit, sehingga lumayan sulit ditemui di jalanan. Terlebih pada saat sekarang ini. Nissan Diesel RB pertama meluncur di pasar Indonesia pada tahun 1990 lalu, dengan seri Nissan Diesel RB87L.

Dipersenjatai dengan mesin diesel berkode FV6 dengan kapasitas 6125 cc, berkonfigurasi 6 silinder segaris naturally aspirated, alias tanpa turbo dengan tenaga maksimal 180 PS saja.

Baca Juga: Hino RG, Legenda Sasis Bus Balap yang Masih Menjadi Idola

Tenaga dari mesin ini disalurkan ke roda melalui transmisi manual enam percepatan tipe MLS 61 A dengan overdrive. Sehingga membuat sasis bus ini memiliki performa yang baik.

Tak hanya itu, suspensinya pun juga terasa empuk dan bisa dibilang setara dengan bus Mercedes-Benz pada kala itu.

Tiga tahun berselang atau lebih tepatnya di tahun 1993 lalu terlihat pasar sasis mesin belakang di Indonesia menjadi semakin ramai, dan untuk menjawabnya Nissan Diesel kembali meluncurkan RB87, namun sudah dibekali mesin turbo.

Sasis baru tersebut dikenal dengan kode Nissan Diesel RB 87T, yang dipersenjatai dengan mesin bertenaga 220 PS dan torsi 637 nm, belum ditambah transmisi MPS 60 B overdrive, yang membuat bus ini mampu mencapai top speed 121 KPJ.

Baca Juga: Bus UHD dan Double Decker Wajib Pakai Sasis Tronton Triple Axle, Bukan Cuma Biar Keren

Saat itu sasis ini juga ditawarkan dalam 2 dimensi berbeda, yakni ada versi short wheelbase nya dengan panjang lima meter saja, dan ada juga versi long whelelbase dengan panjang hingga 5,8 meter.

Namun sayangnya pihak Nissan Diesel tak melanjutkan penjualan sasis bus mereka di Indonesia, karena mulai tahun 2000-an penjualan bus Nissan Diesel berhenti secara perlahan.

Terdapat rumor yang menyebutkab bahwa Nissan Diesel, khususnya segmen bus memang bukan proyek serius kala dibawa masuk ke Indonesia oleh Astra group. Sehingga secara marketing masih kalah dengan Hino dan Mercy pada kala itu.

Meski sasisi mereka terkenal memiliki tenaga yang besar, namun ada beberapa kekurangan yang akhirnya membuat sasis ini tidak lagi jadi pilihan oleh para operator bus.

Baca Juga: Bus Hilangkan Pintu Pengemudi, Untuk Alasan Keamanan

Adapun kekurangannya seperti harga sparepart mesin yang mahal dan juga kenyamanannya yang kurang. Mesin dari bus Nissan Diesel yang terkenal dengan suaranya yang gahar dan tentunya bising. Selain itu suspensi milik Nissan Diesel pun dirancang untuk high load capacity, sehingga suspensi dibuat kaku agar mampu menopang beban yang berat.

Konsekuensinya adalah suspensi bus terasa amat keras jika diisi oleh penumpang. Inilah yang mungkin juga menyebabkan pemasarannya tidak begitu laku dibanding merk lainnya.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: ARF Bus Channel

Tags

Terkini

Terpopuler