ZONA SURABAYA RAYA - Terbentang di dataran tinggi antara Laut Tengah dan Laut Mati, inilah saksi sejarah perebutan kota paling kekal.
Tercatat dari zaman kegelapan hingga modern, diperebutkan sejak pertama kali berdiri berabad-abad silam.
Inilah kota Yerusalem, sebuah kota tua di jazirah Arab. Tanah suci bagi tiga agama sekaligus. Islam, Kristen, dan Yahudi.
Dua kali dihancurkan, 23 kali dikepung, 52 kali diserang, dirampas dan direbut kembali sebanyak 44 kali.
Baca Juga: Setelah Vakum Dua Tahun, Bromo Kom Challenge kembali Digelar
Mungkin jika digambarkan, tak akan ada kota di dunia sesengit daerah tersebut.
Tak hanya itu, bahwa setiap jengkal lapisan tanah di Yerusalem merupakan peninggalan jejak.
Petanda dari penguasa yang berbeda-beda. Dalam kurun waktu ribuan tahun.
Dilansir dari laman Dreams, Kamis 26 Mei 2022, dalam sejarah kehidupan manusia, Yerusalem begitu melekat di ingatan semua agama samawi.
Baca Juga: Kopi Rosella Borobudur Seduhan Minuman Kekinian Para Penikmat Senja
Diserang, dihancurkan hingga diperebutkan berbagai bangsa. Kondisi yang tak henti-hentinya dialami bahkan sampai sekarang.
Jika menilik sejarah, perjalanan panjang Yerusalem tak terlepas dari posisi kota ini sebagai ikon penting tiga agama berbeda.
Di kota ini, terdapat kompleks suci yang disebut Al Haram Asy Syarief atau Temple Mount, yakni tanah paling disucikan sekaligus diperebutkan.
Bangsa Yahudi menyebutnya sebagai Har Ha Bayit (Bait Suci). Lain lagi dengan kaum Nasrani yang menyebutnya Bait Allah atau Bait Suci, sementara orang Islam menyebutnya sebagai Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa.
Baca Juga: Pulau ini Hanya Dihuni Kumpulan Babi, Kok Bisa?
Jauh di zaman kenabian silam, Bait Suci awalnya dibangun serba sederhana oleh Nabi Yakub, nenek moyang bangsa Israel. Semakin megah kala Bait Suci dibangun ulang oleh Solomon.
Maka dari itu, berdasarkan fakta sejarah, bagi bangsa Yahudi, bangunan ini merupakan Bait Suci Pertama.***