Candi Sumber Tetek, Situs Kuno Bikin Awet Muda

27 Mei 2021, 08:50 WIB
Candi Sumber Tetek /Zona Surabaya Raya/Julian Romadhon/PRMN

ZONA SURABAYA RAYA -Begitu banyaknya pilihan Destinasi wisata di Jawa Timur, yang pastinya akan dengan mudah memilih pada Kota Malang yang begitu populer sebagai tujuan liburan bersama keluarga.

Sebetulnya, ada begitu banyak destinasi yang sangat menarik untuk bisa di kunjungi bersama keluarga.

Sebut saja Candi Sumber Tetek atau Candi Tetek Belahan di Pasuruan, itu adalah salah satu diantaranya

Dilansir dari berbagai sumber, Candi Sumber Tetek yang berlokasi di Desa Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, ini merupakan salah satu peninggalan Majapahit yang dibangun pada 1049, tepatnya pada abad 11 masa Kerajaan Kahuripan.

Baca Juga: Persembahkan Scudetto, Inter Milan Malah Pecat Antonio Conte

Candi ini terletak di kawasan hutan yang dikelola Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan.

Menurut informasi situs yang ada di sekitarnya, hadirnya Candi Sumber Tetek didahului oleh Candi Patirtan Jolotundo.

Sedangkan Candi Patirtan Jolotundo merupakan situs kuno yang didirikan oleh Sang Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, seorang raja penguasa Pulau Bali dari Wangsa Warmadewa yang lebih populer dikenal sebagai Udayana.

Candi Sumber Tetek Julian Romadhon/PRMN

Candi Patirtan Jolotundo atau Petirtaan Jolotundo berlokasi di Gunung Bekal, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Udayana mendirikan Petirtaan Jolotundo ketika permaisurinya, Mahendratta, putri Raja Sri Makutawangsawardhana dari Kerajaan Medang melahirkan Airlangga pada 997 Masehi.

Ketika Airlangga telah dewasa dan menjadi raja, ia kemudian mendirikan Candi Sumber Tetek sebagai lokasi pemandian bagi para permaisuri dan juga selir-selirnya.

Di dalam kompleks Candi Sumber Tetek atau Belahan ini para wisatawan akan menemukan dua buah patung wanita, yakni Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang dipahat menggunakan batu andesit.

Kedua patung tersebut ditempatkan bersampingan dan menempel pada dinding candi yang terbuat dari batu merah.

Kedua dewi ini dipilih karena melambangkan kesuburan serta kemakmuran.

Sementara di bagian bawah patung, kamu akan menemukan sebuah kolam berukuran kurang lebihnya 4x5 meter yang memiliki kedalaman sekitar selutut orang dewasa.

Mengambil air di Candi Sumber Tetek Julian Romadhon/PRMN

Kolam tersebut dialiri air pegunungan melalui pipa kecil yang berada di sisi kanan kolam dan juga payudara (dalam bahasa Jawa dikenal sebagai ("Tetek") patung Dewi Laksmi.

Konon, air yang mengalir dari Candi Sumber Tetek atau yang dikenal pula sebagai Petirtaan Belahan ini dapat membuat kamu menjadi awet muda.

Jangan heran jika banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk mandi, membasuh wajah, hingga minum dari sumber air tersebut.

Sebelum pulang, mereka bahkan mengisi wadah yang sebelumnya telah disiapkan untuk dibawa ke rumah masing-masing.

Selain digunakan sebagai tempat pemandian, Candi Sumber Tetek juga diyakini menjadi lokasi pertapaan Prabu Airlangga.

Masyarakat sekitar juga percaya bahwa Airlangga merupakan perwujudan Dewa Wisnu. Karena ia merupakan salah satu pengikut Dewa Wisnu yang setia dan semasa hidup dikenal taat dalam menjalankan ajaran Dewa Wisnu.

Salah satu buktinya adalah keberadaan arca Dewa Wisnu yang digambarkan menurut rupa Airlangga yang tengah mengendarai Garuda di dalam komplek candi ini.

Namun kini, kamu tidak dapat menemukan arca prasasti tersebut karena telah dipindahkan ke Museum Purba Trowulan di Mojokerto.***

Editor: Julian Romadhon

Tags

Terkini

Terpopuler