ZONA SURABAYA RAYA - Surabaya menunjukkan komitmen luar biasa dalam memerangi stunting. Berkat kerja keras bersama, angka stunting di Kota Pahlawan anjlok drastis dari 28,9% di tahun 2021 menjadi 1,6% di tahun 2023.
Hal ini membuka peluang besar bagi Surabaya untuk segera mencapai zero stunting dalam waktu dekat. Berikut 5 alasan yang mendasari optimisme tersebut:
1. Penurunan Signifikan Prevalensi Stunting
Penurunan prevalensi stunting dari 28,9% ke 1,6% dalam kurun waktu dua tahun menunjukkan efektivitas strategi yang diterapkan Pemkot Surabaya.
Hal ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras semua pihak dalam memerangi stunting.
2. Dukungan Penuh Warga Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi menekankan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif warga Surabaya.
Keterlibatan Kader Surabaya Hebat (KSH), Bunda Paud, PKK, kader lingkungan, dan kelompok pengajian menjadi kunci dalam menjangkau dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
3. Kolaborasi Multi-Pihak
Pemkot Surabaya tak hanya bekerja sendiri dalam memerangi stunting. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta, memperkuat upaya penanggulangan stunting.
4. Inovasi Pemkot dan Kampung Madani
Pembentukan Kampung Madani, sebuah konsep gotong royong antar warga, menjadi inovasi unggulan Pemkot Surabaya.