Eri berharap, tanggul sungai ini dapat mengatasi banjir kiriman dari Gresik di kawasan Pakal, Surabaya barat.
"Peninggian tanggul kita targetkan selesai 2 bulanan," tandas Eri.
Selain membangun tanggul, Pemkot Surabaya juga akan membangun bozem di tanah fasum milik Citraland. Namun belum dipastikan seberapa besar luas bozem ini.
"Nanti kita hitung untuk luasan (bozem). Jadi nanti (air) tidak langsung dibuang ke sungai, ada pintu kecil. Nah, dalam waktu dua jam ditampung dulu (di bozem), setelah itu dibuang (ke sungai)," terang dia.
Banjir Kiriman dari Gresik Sudah 10 Tahun
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi menjelaskan sebagai langkah awal, pihaknya mulai memasang sandbag (karung pasir) sebagai tanggul sementara untuk mencegah luapan air sungai di kawasan Pakal Madya.
"Yang pertama darurat pakai (tanggul) sandback, dengan panjang sekitar 2,5 kilometer. Itu yang menjadi prioritas pertama yang kita kerjakan, agar warga tidak kebanjiran, sambil kita kerjakan yang (tanggul) permanen," kata Syamsul.
Ia menambahkan prioritas pembangunan tanggul sungai akan dimulai dari hulu ke hilir. Yakni, mulai dari kawasan Jalan Pakal Madya hingga menuju ke Sumberrejo Surabaya.
"Sehingga air yang akan meluber ke jalan (Pakal Madya) itu bisa direduksi. Jadi, tahapannya kita bangun tanggul dulu setelah itu jalan (ditinggikan)," jelasnya.
Menurut dia, banjir kiriman di kawasan Pakal Madya terjadi sudah lebih dari 10 tahun. Karenanya dalam mengatasi banjir di kawasan itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Gresik.