Gereja Katedral Gelar Prosesi Jalan Salib Guna Ajarkan Kebersamaan Menghadapi Tantangan Hidup

- 7 April 2023, 18:43 WIB
Ilustrasi. Yesesu Kristus disalip
Ilustrasi. Yesesu Kristus disalip /Foto: Alfrieda

ZONA SURABAYA RAYA- Gelaran Prosesi Jalan Salib kembali dilaksanakan oleh Panita penyelenggara Peringatan Wafatnya Isa Al Masih 2023. Acara tersebut dilaksanakan untuk memberikan pelajaran penting bagi generasi muda serta keluarga dalah menghadapi tantangan hidup merujuk kepada kesengsaraan Kristus.

Susyana Suwadie selaku Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral menjelaskan, renungan Jalan Salib tersebut menggambarkan kehidupan seseorang yang merujuk kepada kesengsaraan Kristus. Gelaran dilaksanakan dengan tujuan memberitahukan kepada generasi muda bahwa dalam keluarga dan sekolah masing-masing memiliki tantatanggannya sendiri.

Pada Renungan Jalan Salib total terdapat 80 remaja yang berusia antara 17 sampai 35 tahun melakukan sejumlah adegan teatrikal. Keseluruhan remaja tersebut merupakan bagian dari Orang Muda Katolik Katedral.

Acara berlangsung kurang dari dua jam dan dimulai pukul 09.00 WIB. Sebanyak 3.000 jemaat turut hadir dalam gelaran tersebut dan mereka berasal dari area Jabodetabek.

Baca Juga: RESMI! Dana FIFA untuk PSSI Dibekukan, Ini Dampak Positifnya Bagi Sepakbola Indonesia

Acara dimulai dengan menampilkan kisah keluarga yang kurang mampu secara ekonomi dan terlilit hutang. Cobaan demi cobaan juga dialami oleh kepala keluarga yang bermasalah dengan pimpinan di tempatnya bekerja.

Hal tersebut diperparah dengan permasalahan yang terjadi antara pasangan suami dan istri yang ada di keluarga tersebut, dikarenakan dua buah hati mereka tak memperoleh restu keluarga besar.

Cobaan yang tak kunjung usai yang didapatkan oleh sang Ayah, lantas mengundang bisikan setan kepada dirinya untuk membunuh orang yang dianggapnya menjadi dalang dari setiap cobaan keluarga.

Sampai tiba saat, malaikat turun kepada manusia dan memberitahukan bahwa Tuhan Yesus memiliki beban yang lebih berat dalam menanggung seluruh dosa umat manusia lewat pemasungan salib.

Baca Juga: Kapan Hari Raya Idul Fitri 2023? Muhammadiyah dan Arab Saudi Kompak di Tanggal Ini

Pada akhir acara, muncullah seorang Romo yang menyatakan dengan tegas bahwa masalah yang dirasakan setiap dapat diselesaikan dengan cinta dan juga kasih.

Susyana menyatakan bahwa rangkaian adegan dalam prosesi tersebut juga identik dengan tantangan hidup usia remaja dan anak, utamanya berkaitan dengan perundingan,

"Untuk menghadapi itu, keluarga punya peran menguatkan agar masing-masing individu mengambil peran sesuai fungsinya," ujar Susyana Suwadie dikutip dari Antara, Jumat, 07 April 2023.

Susyana menambahkan, salib merupakan penggambaran penderitaan serta dosa yang dimiliki oleh masing-masing orang. Maka dari itu keluarga harapannya dapat saling meguatkan agar dapat menghadapi salibnya masing-masing.

Sebagai tambahan informasi, Prosesi Jalan Salib yang biasanya digelar oleh Gereja Katedral sebelumnya sempat berhenti. Hal ini akibat pandemi yang melanda dunia dua tahun terakhir.***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah