Atas adanya laporan tersebut, orang nomor satu di Surabaya itu merasa geram sekaligus kecewa terhadap ulah ASN nakal di bawah kepemimpinannya.
Baca Juga: Laga Krusial PSIS vs Persebaya Surabaya, Bonek akan Ditemani Wali Kota Eri Cahyadi
Eri Cahyadi juga menyampaikan bahwa gaji sebagai ASN sudah cukup, sehingga harusnya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Gaji sebagai ASN InsyaAllah sudah cukup. Dengan gaji yang cukup, semestinya memberikan pelayanan yang optimal ke warga, bukan malah memungli warga,” kata Eri Cahyadi.
Terkait adanya praktik pungli itu, Eri Cahyadi dengan tegas mamastikan bakal ada sanksi paling berat bagi oknum tersebut.
“Saya pastikan ada sanksi terberat untuk oknum tersebut dan disiapkan pemprosesan ke ranah hukum,” tegasnya.
Diketahui Eri Cahyadi bahwa oknum ASN itu mematok biaya hingga Rp15 juta untuk satu orang, dan sejauh ini sudah ada 3 korban yang teridentifikasi.
“Untuk satu korban, oknum tersebut mematok biaya sebesar Rp 15 juta. Sejauh ini sudah ada 3 korban teridentifikasi,” terang Eri Cahyadi.
“Padahal jelas-jelas, untuk diterima sebagai tenaga kontrak di Pemkot Surabaya, TIDAK DIPUNGUT BIAYA!” tegas Wali Kota Surabaya.
Geram dengan kelakuan oknum ASN yang melakukan pungli penerimaan tenaga Non ASN itu Eri Cahyadi melontarkan kalimat yang menggambarkan kekecewaannya.