Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Bikin Dapur Umum di Kecamatan, Loh Buat Apa?

- 13 Maret 2023, 18:26 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Bikin Dapur Umum di Kecamatan, Loh Buat Apa?
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Bikin Dapur Umum di Kecamatan, Loh Buat Apa? /Zona Surabaya Raya/PRMN

ZONA SURABAYA RAYA - Sejumlah kecamatan di Surabaya membuat dapur umum khusus untuk penanganan anak stunting.

 

Hal itu merupakan salah satu kegiatan dari Program Surabaya Bergerak yang digagas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Selain agenda rutin kerja bhakti, program Surabaya Bergerak juga menyasar pengentasan stunting di Kota Pahlawan.

Berdasarkan pantauan, salah satu kecamatan yang sudah rutin membuat dapur umum yakni Kecamatan Mulyorejo.

Baca Juga: Jadi Bersih dan Nyaman, Pemkot Surabaya Sulap Sentra PKL Srikana, Sudah Tak Kumuh Lagi

Di kecamatan ini, Camat Mulyorejo Yudi Eko Handono bersama lurahnya berhasil menggugah semangat RT, RW, Kader Surabaya Hebat (KSH) dan juga LPMK-nya untuk bersama-sama dan bersatu mengentas stunting di wilayah tersebut.

Lebih dari itu mereka secara bergantian membuat dapur umum dan juga menggalang donasi dari para danatur untuk dibuat permakanan tambahan bagi anak-anak stunting di kecamatan tersebut. 

Yudi mengatakan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Kami diminta membangkitkan budaya Arek Suroboyo yang selalu gotong royong, memiliki rasa empati dan simpati yang tinggi, sehingga secara bergantian kami membuat dapur umum anak stunting,” kata Yudi.

Mengenai bagaimana mekanisme atau sistemya, Yudi mengatakan bahwa setiap hari ada satu kelurahan di Mulyorejo yang membuat permakanan tambahan untuk satu kecamatan.

Dengan demikian jadwal setiap harinya sudah ada selama seminggu.

“Nah, karena di Kecamatan Mulyorejo ini ada enam kelurahan, akhirnya khusus hari minggunya dicarikan donatur atau sponsor,” jelas Yudi.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum, Pemkot Surabaya Buka Lowongan Direktur, Rekrutmennya Sudah Dibuka

Yudi menjelaskan secara rinci mengenai dana dapur umum berasal dari bantingan warga seikhlasnya. Sedangkan yang dari sponsor mereka yang langsung membuat permakanan sesuai rekomendasi dari pihak puskesmas.

“Seperti hari minggu ini kita dapat donatur dari Dimsum Mbledos, sehingga mereka membuat produk dimsum yang khusus makanan balita stunting,” tegasnya. 

Lebih lanjut Yudi mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur karena semua elemen masyarakat di wilayahnya bisa bersatu dan bergotong royong dalam mengentas stunting.

Dengan program tersebut, lanjut Yudi ternyata usaha itu sudah mulai kelihatan, terlihat dari angka stunting di wilayah Mulyorejo sudah tersisa 19 anak per bulan Maret ini.

Maka dari itu artinya meluluskan dua anak dari bulan Februari yang angkanya 21 anak stunting. “Alhamdulillah dengan gotong royong ini, dengan Surabaya Bergerak ini kami bisa terus bergerak mengentas stunting,” ujarnya. 

Sementara itu , tak hanya dapur umum untuk anak stunting juga ada di kecamatan Pabean Cantian.

Menurut Camat Pabean Cantian Muhammad Januar Rizal, program ini digagas bersama UMKM, kader surabaya hebat (KSH), perusahaan atau donatur yang ada di wilayah setempat.

Tujuannya untuk memberikan pelayanan bantuan terhadap anak yang memiliki gangguan pertumbuhan. 

Dirinya mengatakan bahwa program ini merupakan program Pemkot Surabaya dalam rangka untuk percepatan penurunan angka balita stunting di Kecamatan Pabean Cantian.

Rizal berharap, dengan adanya dapur umum balita stunting ini bisa menambah kecukupan gizi dan keanekaragaman makanan bagi mereka.

Sebab, program tersebut, juga memberikan bantuan terhadap anak - anak yang mengalami keterbatasan fisik.

Lebih kanjut dikatakan bahwa program  dapur umum ini bukan hanya menyisir bagi balita stunting saja. Namun, peruntukkannya juga diberikan bagi anak penyandang disabilitas.

“Yang sebelumnya hanya mendapatkan  satu kali permakanan dalam sehari. Insyaallah nanti akan mendapatkan  dua kali dalam satu hari," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memastikan bahwa program Surabaya Bergerak itu tidak hanya melulu soal kerja bakti saja, tapi juga bergerak bersama dalam mengentas anak stunting. Makanya selama ini sudah ada yang menjadi orang tua asuh anak stunting, dan sudah banyak juga di beberapa kecamatan yang membuat dapur umum untuk membuat permakanan tambahan khusus anak stunting. 

“Jadi, ini bak gayung bersambut. Saya mencoba menggagas program Surabaya Bergerak dan akhirnya direspon warga dengan membuat dapur umum. Inilah bukti bahwa budaya Arek yang selalu gotong royong dan selalu memiliki rasa empati dan simpati masih melekat di tengah-tengah warga Kota Surabaya. Bolehlah Surabaya menjadi kota kelas dunia, tapi budaya Arek dan budaya gotong royong akan terus kita gelorakan,” pungkasnya.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: surabaya.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x