ZONA SURABAYA RAYA- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merasa bangga, dengan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang dipecahkan dari Tari Remo Massal.
Penghargaan Rekor MURI Dunia itu diberikan untuk Kota Surabaya, lantaran berhasil menggerakkan 65.946 peserta penari Remo yang terdiri dari pelajar SD-SMP se Surabaya.
Menariknya, tari Remo massal itu digelar di 10 situs bersejarah dan jembatan ikonik di Surabaya.
Usai menerima penghargaan MURI, Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan rasa bangganya. Menurutnya, tari Remo massal untuk melestarikan budaya asli Surabaya.
Eri menegaskan ada filosofi penting dari Tari Remo ini karena mempunyai makna kepahlawanan.
Baca Juga: Diikuti 65.945 Pelajar, Surabaya Pecahkan Rekor MURI Dunia, Videonya Viral
“Saya yakin, ketika di dalam dirinya (pelajar, red) tertanam jiwa kepahlawanan, mereka akan memiliki pribadi yang kuat. Karena mereka sudah tertanam budaya Arek Suroboyo,” kata Eri.
Eri Cahyadi juga menjelaskan mengapa tari Remo massal ini digelar di 10 ikon bersejarah dan 2 jembatan di Surabaya.
Kata dia, dirinya ingin menanamkan jiwa kepahlawanan sekaligus mengenalkan kepada para pelajar.
Baca Juga: Rekor Muri 50 Ribu Penari Remo di Surabaya, Wali Murid Sambat