Network
ZONA SURABAYA RAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk korban kecelakaan maut Tol Surabaya-Mojokerto, yang terjadi pada Senin, 16 Mei 2022.
Kecelakaan maut yang dialami rombongan asal Kelurahan Pakal, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Mengakibatkan 14 Orang meninggal dunia dan 19 orang mengalami luka-luka.
Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh supir bus yang mengantuk saat mengemudi. Sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menabrak tiang pesan-pesan (variable sign/VMS) di KM 712.400 A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).
Eri mendatangi langsung sejumlah Rumah Sakit tempat para korban dirawat. Ia juga mengatakan, jika asuransi yang diberikan oleh Jasa Raharja maksimal hanya Rp 20 juta.
Baca Juga: Eri Cahyadi Minta Penanganan Terbaik untuk Korban Kecelakaan Tol Surabaya-Mojokerto
“Untuk pembiayaan, dijamin Jasa Raharja senilai maksimal 20 juta, kalo lebih ya kita yang tanggung jawab, Wali Kotane,” ucap Eri Cahyadi.
Ia juga mendatangkan dokter dari Surabaya untuk berkoordinasi, agar jika korban yang memungkinkan bisa dipindahkan ke Rumah Sakit yang ada di Surabaya.
Baca Juga: 15 Warganya Tewas Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto, Ini yang Dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi
Hal ini dikarenakan, ia mempertimbangkan psikis keluarga korban, dan mengingat jarak Kota Surabaya dan Mojokerto yang tidak dekat.
“Kalo ilmu dokternya sama semua, cuman keluarga yang datang kesini ini loh riwa-riwine gak cidek,” ucap Eri.
Wali Kota Surabaya ini juga berharap agar korban yang memungkinkan bisa dipindahkan ke Rumah Sakit yang ada di Kota Surabaya.
“Apa nanti akan dilakukan harus pindah rumah sakit atau operasi disini terus di bawah ke Surabaya, atau bagaimana sebaiknya. Nanti biar para dokter saja yang menyampaikan itu,” imbuhnya
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua Rumah Sakit untuk rujukan korban kecelakaan maut tol Surabaya-Mojokerto. Yakni, Rumah Sakit Suwandi dan Rumah Sakit Bakti Dharma Husada (RS. BDH).
Eri juga mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan sekitar tiga hingga lima orang BPBD disetiap rumah sakit tempat korban kecelakaan untuk membantu kebutuhan keluarga korban.
"Di setiap rumah sakit akan kita siapkan sekitar tiga sampai lima orang dari BPBD, untuk membantu kebutuhan keluarga korban," pungkasnya.***
