ZONA SURABAYA RAYA - Saat ini angka stunting di Kota Surabaya menurun drastis, dari 5.727 menjadi 1.785 dan turun lagi menjadi 1.626. Meski demikian penurunan pesat angka stunting di Kota Pahlawan ini tak lantas membuat Walikota Surabaya Eri Cahyadi berpuas diri.
Dikatakan orang nomor satu di Surabaya ini, dalam tiga bulan mendatang dirinya mentargetkan bisa zero stunting.
Guna mewujudkan hal itu, Pemkot Surabaya didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim, sehingga semua stakeholder nanti akan menjadi satu bagian agar bisa zero stunting.
Eri Cahyadi menginginkan dalam waktu tiga bulan ke depan dilakukan pemantauan.
Baca Juga: Kasus Gizi Buruk Turun, Walikota Surabaya Eri Cahyadi Targetkan Zero Stunting di 2022 ini
Sementara itu, terkait dengan zero stunting, Ketua TP-PKK Kota Surabaya, Rini Cahyadi juga mengumumkan pemenang Gebyar Lomba Bersama Wujudkan ‘Surabaya Emas’ (Eliminasi Masalah Stunting) di halaman Taman Surya, Minggu 6 Maret 2022.
Melalui lomba Surabaya Emas ini angka stunting mengalami penurunan dan dinyatakan lulus stunting. Namun demikian meski telah dinyatakan lulus stunting, 308 balita yang ikut dalam lomba ini tetap dipantau gizinya oleh Pemkot Surabaya.
Sebagai informasi, lomba yang digelar pada 26 Januari 2022 ini diikuti oleh balita berisiko stunting dari 154 kelurahan se-Kota Pahlawan. Tujuan digelarnya lomba ini adalah untuk meningkatkan komunikasi, kepedulian sosial, kesatuan dan kemanusian serta menerapkan hidup sehat dan bergizi sejak usia dini.
Diketahui lomba Surabaya Emas adalah upaya pencegahan stunting bagi balita yang berisiko mengalami stunting. Mereka diberikan asupan gizi serta pendampingan selama satu bulan.
Baca Juga: Gagal Tangani Stunting dan Anak Putus Sekolah, Walikota ini Ancam Mutasi Camat
Eri Cahyadi mengatakan bahwa perjuangan dalam mengatasi stunting di Surabaya masih panjang, karena dironya mentargetkan tahun ini Surabaya zero stunting.