Krisis Ekonomi Ditengah Pandemi Covid-19, Ekspor INAI Melonjak Naik

- 31 Agustus 2021, 19:59 WIB
Aluminium Ekstrusion, industri manufaktur
Aluminium Ekstrusion, industri manufaktur /Julian/

ZONA SURABAYA RAYA -Aluminium Ekstrusion adalah salah satu industri manufaktur yang masih sanggup bertahan di tengah krisis perekonomian dunia yang berkepanjangan.

INAI yang bergerak di bidang industri Aluminium Ekstrusion lebih dari 3 dekade telah melalui berbagai situasi dunia usaha.

Keberanian mengambil resiko ini telah membuat INAI memiliki segmen pasar tertentu yang akan selalu berkembang.

Dengan produk-produk yang hampir seluruhnya 'customized‘ (dibuat hanya berdasarkan pesanan) memang akan membatasi kapasitas produksi INAI, namun tingkat loyalitas pelanggan akan Iebih besar.

Baca Juga: Penyerahan Ratusan Paket Sembako Kumham Jatim ke Tujuh Kelurahan Surabaya

Bahkan di saat perang dagang (trade war) negara-negara adikuasa yang telah menyebabkan krisis global, INAI malah berhasil menangkap peluang yang tercipta dari kondisi tersebut.

Permintaan aluminum ekstrusion dari Amerika Serikat dan negara-negara pendukungnya yang sebelumnya mendapat pasokan dari Republik China, terpaksa beralih ke pemasok-pemasok Iain termasuk INAI.

Berkat pengalaman dan ketepatan INAI memilih pangsa pasar produk 'customized' berkualitas internasional, maka INAI tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor tersebut.

Hal itu tampak dari data bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini, lebih dari separuh pendapatan INAI justru berasal dari penjualan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Australia dan sebagainya.

Komposisi penjualan ekspor INAI pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.570,18 miliar atau 46,88% dari total pendapatan dan dipertahankan pada tahun 2020 sebesar Rp.514,11 miliar atau 49.97% dari total pendapatan.

Alim Prakasa selaku Executive Managing Director INAI menyampaikan bahwa selama daya serap pasar domestik masih belum pulih seperti semula, diperkirakan pasar ekspor akan terus menyumbang pendapatan INAI secara signifikan di tahun 2021 dan selanjutnya.

"Sementara itu sektor jasa konstruksi yang selama ini menyumbang sekitar 25%-35% dari total pendapatan INAL kondisi marjin keuntungannya cukup fluktuatif sehingga akan lebih selektif dalam pemilihan proyek, mengikuti kondisi dunia usaha nasional" ujarnya, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 31 Agustus 2021.

Secara konsolidasi total nilai pendapatan INAI di tahun 2020 adalah sebesar Rp.1.028,91 miliar diikuti laba usaha Rp.21,46 miliar dan laba bersih Rp.3,99 miliar.

Baca Juga: 1 Juta Data Pengguna Aplikasi e-HAC Kemenkes Diduga Bocor, Waspadai 8 Jenis Datamu!

Peningkatan tersebut mengakibatkan ALMI mencatat keuntungan periode berjalan ditengah krisis ekonomi.

Hal ini menunjukkan bahwa permintaan domestik masih baik di tengah-tengah situasi Pandemi saat ini.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x