Bicara Surabaya 5 tahun ke Depan di FGD SMSI, Wali Kota Eri Cahyadi Bakar Semangat Para Pelajar

28 November 2023, 20:54 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi menghadiri FGD yang digelar SMSI Kota Surabaya di Balai Budaya, Selasa, 28 November 2023. /Zona Surabaya Raya

ZONA SURABAYA RAYA - Wali Kota Eri Cahyadi bicara mengenai Surabaya 5 tahun ke depan saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD), yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Selasa, 28 November 2023.

Menariknya, Eri Cahyadi tak menyingung politik sedikit pun meski masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya segera berakhir.

Justru Eri Cahyadi mengedukasi dan membakar semangat para pelajar Surabaya dalam membangun Surabaya 5 tahun ke depan. Terlebih lagi menghadapi tantangan digitalisasi.

Menurut Eri Cahyadi, dalam membangun Surabaya 5 tahun ke depan, hal yang utama adalah pendidikan harus dilandasi agama, aqidah dan akhlakul karimah.

Baca Juga: Di Forum APEKSI, Wali Kota Eri Cahyadi Pamer Wisata Baru: Surabaya Panas tapi Hatinya Dingin

Baginya, bangsa Indonesia dan khususnya Surabaya akan jauh lebih hebat apabila setiap manusianya didasari dengan agama.

"Insyaallah dengan karakter yang bagus, dengan pemahaman yang dilandasi agama, maka 5 tahun ke depan anak-anak Surabaya akan mengerti digitalisasi, tapi bisa membedakan mana yang berguna dan bermanfaat, lalu mana yang negatif," papar Eri di depan ratusan pelajar yang hadir di FGD SMSI Surabaya di Gedung Balai Budaya Kompleks Balai Pemuda.

Di era sekarang, digitalisasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat. Teknologi digital di satu sisi merevolusi gaya hidup dan cara pandang manusia. Namun teknologi juga membawa dampak negatif jika tidak bisa digunakan secara bijak.

"Anak-anakku yang hadir hari ini harus bisa membedakan, menggunakan dan memanfaatkan digitalisasi untuk kepentingan yang baik. Jangan sampai digitalisasi itu akhirnya menciptakan perpecahan di antara kita," pesan wali kota yang akrab disapa Cak Eri ini.

Baca Juga: Eri Cahyadi Menyodok di Bursa Cagub - Cawagub Jawa Timur, Benarkah Calon Duet Khofifah di Pilgub 2024?

Ia mencontohkan, digitalisasi dengan mudah membuat orang menjadi terkenal melalui platform media sosial (medsos).

Selain itu, masyarakat juga mudah menemukan beragam konten. Tetapi, tidak semua konten itu bersifat positif.

"Jadi anak-anakku semua, harus bisa memilah dan memilih, mana yang baik dan mana yang buruk," lanjut Eri menegaskan.

Selain FGD bertajuk Menatap Surabaya 5 Tahun Ke Depan, SMSI Surabaya bersama Pokja Pemkot Surabaya juga menggelar coaching clinic "Literasi Digital dan Stop Bullying" pada hari yang sama.

FGD sendiri diikuti para jurnalis dan praktisi pers. Hadir pula dalam kesempatan ini, ratusan pelajar dari sejumlah SMP Negeri di Kota Surabaya.

Baca Juga: Gagal Maju Pilpres 2024, Khofifah - Emil Dardak Diprediksi Menang Lagi di Pilgub Jatim 2024

"Saya berharap SMSI tidak berhenti sampai di sini, tapi bagaimana bisa menarik dan menggerakkan orang tua untuk menyiapkan anak-anak 5 tahun ke depan menjadi anak-anak yang paham terkait dengan literasi digital, serta memahami dan menghormati orang lain," harap Eri Cahyadi.

Media Mainstream jadi Sumber Referensi

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Lutfil Hakim berpesan agar para pelajar dapat memilih dan memilah informasi yang beredar.

Terlebih, di era media sosial, informasi dengan mudah didapatkan masyarakat.

"Ruang publik sudah sangat terkontaminasi, maka pilihlah sumber-sumber informasi dari media resmi, media mainstream. Sebab, media pers untuk mengkonstruksi sebuah informasi berita maupun gambar ada tahapan-tahapan yang harus dilalui," papar wartawan yang akrab disapa Cak Item ini.

Pun demikian ketika akan mengunggah konten di media sosial, Lutfil Hakim berpesan kepada para pelajar agar dapat mencontoh jurnalis. Dimana setiap konten atau informasi yang diunggah jurnalis, sudah melalui check and recheck dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau mau unggah konten ke publik, maka jadilah seperti jurnalis. Ada tahapan-tahapan yang dilalui sebelum konten itu diunggah. Dan yang pasti konten yang diunggah itu bisa dipertanggungjawabkan," tambahnya.

Isu Surabaya 5 Tahun ke Depan

Sementara itu, Ketua SMSI Kota Surabaya, Iskandar Pribowo menerangkan, ada berbagai isu tantangan Surabaya dalam 5 tahun ke depan yang dibahas dalam FGD tersebut. Di antaranya persoalan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga transportasi.

"Surabaya harus mampu mengatasi berbagai tantangan tersebut agar bisa menjadi kota yang lebih baik di masa depan," kata Iskandar.

Untuk itu, pihaknya menegaskan bahwa SMSI akan terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan dan kemajuan Kota Pahlawan.

Salah satunya dengan menggelar FGD untuk memberikan masukan bagi pemerintah dalam membangun Surabaya yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing.

"Kami berharap FGD ini dapat memberikan masukan dan saran bagi pemerintah dan masyarakat dalam menatap Surabaya 5 tahun ke depan," pungkas dia. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler