Bonek Persebaya Harus Tahu, 3.500 Pohon Ditanam di Sekitar Stadion GBT, Ini yang Diinginkan Pemkot Surabaya

9 Agustus 2022, 12:18 WIB
Bonek Persebaya Harus Tahu, 3.500 Pohon Ditanam di Sekitar Stadion GBT, Ini yang Diinginkan Pemkot Surabaya /gelorabungtomo/Instagram/gelorabungtomo

ZONA SURABAYA RAYA- Bonek, sebutan pendukung Persebaya harus tahu, mengapa Pemkot Surabaya belakangan ini gencar menanam ribuan pohon di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Tepatnya, ada sektar 3.500 pepohonan yang ditanam Pemkot Surabaya di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo.

Ternyata, hal itu ada kaitannya dengan Stadion GBT Surabaya yang bakal menjadi venue pelaksanaan Piala Dunia U-20 nanti.

Apa Bonek dan pendukung Persebaya sudah tahu tujuan Pemkot Surabaya?

Baca Juga: Busyet! Pemkot Surabaya Tanam 1000 Tanaman setiap Hari, Demi Apa Coba?

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mencegah bau yang ditimbulkan oleh sampah yang ada di TPA Benowo.

Menurutnya, bau itu berasal dari fermentasi sampah yang ada di tempat tersebut.
Fermentasi itu menimbulkan gas metan dan sulfur, sehingga menyebabkan bau kurang sedap.

“Nah, supaya tidak bau, maka kami melakukan berbagai hal supaya nanti di Piala Dunia U-20 tidak bau,” kata Hebi dikutip Zona Surabaya Raya dari laman resmi Pemkot Surabaya, Selasa 9 Agustus 2022.

Baca Juga: Diluncurkan Besok, Apa itu KatePay yang Diterbitkan Pemkot Surabaya? Pelajar SD - SMP dan Orang Tua Wajib Tahu

Salah satu yang terus dilakukan adalah memasang geomembran dan terus mengebut penanaman pohon di PLTSa Benowo.

“Penanaman pohon itu sudah kami kebut sejak bulan lalu, dan saat ini sudah ada sekitar 3.500 lebih pepohonan yang kita tanam. Pohonnya pun bermacam-macam, sehingga nanti di kawasan TPA itu akan terlihat sangat hijau, dan bukan lagi tumpukan sampah,” papar Hebi.

Selain itu, Hebi menjelaskan sejumlah kebijakan Pemkot untuk menghilangkan bau tak sedap itu.

Pertama, pemkot meminta pengelola PLTSa Benowo untuk menutup tumpukan sampah itu dengan geomembran, supaya gas yang ditimbulkan oleh sampah itu tidak keluar.

Baca Juga: Josss! Karangpilang Wakili Surabaya di BBGRM 2022, Ini Pesan Menohok Wali Kota Eri Cahyadi: Saya Yakin!

Selama ini tumpukan sampah itu memang sudah ditutup geomembran, namun sudah ada yang sobek, makanya saat ini dipasangi lagi dan ditutup semuanya.

“Sampai sekarang pengerjaan pemasangan geomembran itu sudah lebih dari 50 persen," sebut Hebi.

"Kita terus kebut dan kita targetkan awal September sudah harus selesai semuanya, sudah tertutup semuanya,"lanjut dia.

Karena nanti, masih kata Hebi, akan ada inspeksi dari FIFA untuk mengecek hasil pengerjaan ini.

"Apalagi, kalau ditutup semuanya kan juga lebih cantik secara estetikanya,” kata dia.

Baca Juga: Istri Wali Kota Eri Cahyadi Terkesima Lihat Anak-anak Ikut BIAN di Surabaya: Luar Biasa!

Kedua, pemkot juga meminta penambahan methane capture. Jadi, di TPA itu ada pipa-pipa atau blower yang dipasang di bawah TPA yang bernama methane capture.

Alat ini yang kemudian menangkap gas metan dari sampah-sampah itu lalu diolah di generator hingga akhirnya bisa menjadi energi listrik.

“Nah, methane capture itulah yang kami minta untuk ditambah supaya lebih efektif lagi menangkap gas metan,” ujarnya.

Ketiga, sampah-sampah yang baru datang atau sampah harian, diminta untuk disemprot terlebih dahulu oleh bakteri mikroorganisme untuk menyerap bau-bau yang ditimbulkan dari sampah baru tersebut.

Baca Juga: Heboh Sungai Penuh Busa di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi: Itu Limbah Rumah Tangga

“Jadi, ketika baru nyampek di TPA langsung kita semprot bakteri mikroorganisme, sehingga baunya tidak terlalu menyengat,” imbuhnya.

Keempat, jajaran pemkot terus memperbanyak penanaman pohon di sekeliling kawasan TPA.
Green belt atau sabuk hijau itu ditanami berbagai macam pohon, mulai dari pohon bambu dan pohon besar lainnya.
Penanamannya pun dibuat bertingkat atau bershap, sehingga pepohonan itu nantinya akan berbentuk tangga-tangga, dan sampah yang ada di TPA itu tidak akan terlihat dari jalan raya yang baru dibangun.

"Sehingga nanti di kawasan TPA itu akan terlihat sangat hijau, dan bukan lagi tumpukan sampah,” tutup Hebi. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler