Serap 150 Tenaga Kerja MBR Pemkot Surabaya Manfaatkan Lahan BTKD Pakal untuk Budidaya Ikan

25 Maret 2022, 19:45 WIB
Serap 150 Tenaga Kerja MBR Pemkot Surabaya Manfaatkan Lahan BTKD Pakal untuk Budidaya Ikan /Humas Pemkot Surabaya/

ZONA SURABAYA RAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi mencanangkan Hari Padat Karya pada Jumat, 25 Maret 2022.

Dengan memanfaatkan lahan tambak Bekas Tanah Kas Daerah (BTKD), salah satu aset BTKD yang digunakan untuk Padat Karya itu berada di kawasan Gendong, Kecamatan Pakal.

Dalam perencanangan Hari Padat Karya ini,Eri Cahyadi mengatakan, aset BTKD yang digunakan untuk tambak Ikan bandeng itu nantinya akan dikelola oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Seperti aset yang ada di Tambak Wedi, di lahan seluas 4 hektar itu ditanami sawi, ubi, kemudian budidaya maggot, kemudian untuk nila, dan patin. Jadi kita manfaatkan lahan ini untuk kepentingan umat," ucap Eri Cahyadi.

Baca Juga: Sisa Material Bangunan TPS Dibersihkan, Pemkot Surabaya Akan Percantik Kawasan Pasar Turi Baru

Lahan tambak seluas 5,5 hektar itu bukan hanya dimanfaatkan untuk budidaya 50 ribu ikan bandeng, akan tetapi juga digunakan untuk budidaya udang. Setelah itu, bibit ikan dan udang akan dikelola oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan hasilnya juga akan dimanfaatkan.

"Kalau lahan ini dibiarkan tidak dimanfaatkan, kan sayang. Sehingga pemkot sebagai fasilitatornya, mengisi lahan ini dengan bandeng dan udang, kemudian hasilnya diambil oleh MBR. Kemudian ke depannya, mereka tidak lagi menggunakan dana APBD dari pemkot tapi dari hasil kerja dari MBR yang memanfaatkan lahan ini," ujar Eri Cahyadi.

Bukan hanya aset BTKD Pakal saja yang digunakan sebagai Padat Karya, akan tetapi Pemkot Surabaya juga akan memanfaatkan lahan yang ada di taman raya Hutan Pakal dan Wisata Pesisir Romokalisari.

Nantinya aset yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya itu diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pahlawan.

"Jadi ke depannya Insya Allah tidak akan ada kemiskinan, dan tidak ada pengganguran. Jadi kalau hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pemkot saja, tidak akan selesai ini masalah kemiskinan dan pengangguran, maka dari itu yang kita sepakati ini adalah Padat Karya," jelas Eri Cahyadi.

Setelah panen Bandeng, nantinya Pemkot Surabaya akan bagi hasil dengan warga MBR yang mengelola.

Yakni, akan diambil 20 persen dari hasil panen untuk dibelikan bibit baru. Setelah itu seterusnya, warga yang mengelola itu akan menggunakan uang hasil dari panen untuk membeli bibitnya.

"Setelah hasilnya ada, 20 persen diambil dulu untuk beli bibitnya, sehingga kita nanti juga mengajarkan bagaimana warga MBR ini menjadi entrepreneur dan pemkot yang memfasilitasi. Artinya, lahannya tetap milik pemkot tapi permodalannya dan yang lainnya nanti sudah jadi milik masyarakat," terang Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi juga menjelaskan, bahwa Pemkot sudah bisa menyerap sekitar 150 orang tenaga kerja yang menggarap 5 hektar dari 200 hektar lahan tembak di Gendong, Kecamatan Pakal.

Eri Cahyadi juga berharap, untuk kedepannya bukan hanya dijadikan sebagai tambak Ikan bandeng dan udang saja, agar bisa lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja. Ia juga ingin menyediakan tempat wisata kuliner di kawasan ini.

Eri Cahyadi menerangkan, nantinya pengunjung datang ke lokasi bisa menikmati kuliner seafood sembari berwisata memancing. Ia membayangkan, konsep wisata kuliner ini nantinya ada rumah makan plus tempat pemancingan dengan konstruksi bambu seperti yang ada di Romokalisari.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siap Bedah 74 Rumah di Bulan Maret

Eri Cahyadi berharap, dengan dicanangkannya Hari Padat Karya ini, bisa memakmurkan warga Surabaya khususnya MBR. Oleh karena itu, ia ingin merubah cara berpikir warga Surabaya bukan hanya berharap dengan bantuan dari pemerintah, tetapi bagaimana caranya bisa mengubah nasib dengan usaha.

"Tidak punya pekerjaan, kaya dan miskin itu bisa kita ubah. Kalau kita tidak usaha dan tidak bisa berinovasi, ya susah," imbuh Eri Cahyadi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, lahan tambak BTKD di Kecamatan Pakal itu ada 250 hektar. Dari 250 hektar, yang dimanfaatkan untuk Padat Karya sekitar 200 hektar.

"Sebagai awal, yang dimanfaatkan 5,5 hektar terlebih dahulu. Sedangkan di Tambak Wedi, ada 4 hektar sedangkan yang dimanfaatkan sementara ini 6 ribu meter persegi," ucap Sugiharti.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Humas Pemkot Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler