Terjadinya Bencana Hidrometerologi, Beginilah Langkah Kesiapan dan Antisipasi Pemerintah Kota Surabaya

5 November 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi bencana alam /Pexels

ZONA SURABAYA RAYA – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji meninjau kesiapan personel penanggulangan bencana untuk mengantisipasi datangnya bencana Hidrometerologi di akhir tahun ini yang berpotensi menimbulkan bencana.

Kabar sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, fenomena La Nina akan memasuki wilayah Indonesia pada periode musim hujan Desember 2021 hingga Februari 2022. 

Fenomena ini mengakibatkan curah hujan meningkat, hingga sekitar 30 persen dari biasanya.

Dampak La Nina akan lebih dirasakan bagi masyarakat di daerah yang topografi tidak rata, misalnya di daerah dataran tinggi. Karena saat curah hujan meningkat, air berpotensi akan menuju hilir dan menyebabkan banjir. Begitu juga risiko terjadinya bencana longsor.

 Baca Juga: Ayo Borong! Ini Cara Beli Tiket Online Persebaya vs Arema di GoTix dan Loket.com, Ditutup Sabtu Jam 19.27

Untuk itu, masyarakat di daerah yang topografinya tidak rata, harus lebih mewaspadai dampak La Nina. Khususnya Jawa Timur di bagian tengah dan selatan. Sedangkan untuk potensi banjir. Teguh menyebut, biasanya didominasi wilayah perkotaan. Selain itu juga di daerah yang memiliki dataran tinggi, seperti Nganjuk, Ponorogo, Jember, Lumajang hingga Malang.

Menanggapi hal Kesiapan tersebut, Sebagaimana ZonaSurabayaRaya.com mengutip dari Instagram @cakji, Jum’at, 5 November 2021.

Jelang musim hujan, Pemerintah Kota Surabaya melakukan langkah-langkah antisipasi bencana Hidrometeorologi. Kemarin, datang langsung ke kantor BPB Linmas untuk membantu kesiapan petugas untuk penanggulangan bencana.

Penanggulangan bencana di Surabaya harus dipersiapkan mulai personel hingga peralatan menghadapi anomali cuaca dan La Nina. “Jadi, semua harus kita persiapkan sedini mungkin karena ada ancaman bencana hidrometeorologi,” katanya.

 “Pak Eri (Wali Kota Eri Cahyadi) dan saya ingin warga Surabaya selamat semua. Oleh karena itu, ke depankan pendekatan humanis dan upaya partisipatif,” tegasnya.

Wawali juga memastikan kondisi saluran air yang saat ini sudah dibersihkan dan diperbaiki. Sehingga tidak terjadi genangan air saat hujan deras. “Kita sudah mengambil langkah untuk meminimalisir bencana banjir. Kita lakukan pembersihan saluran dan 56 rumah pompa siap beroperasi saat hujan,” jelasnya.

Selain itu, “Apresiasi juga saya sampaikan atas kinerja petugas melalui Call Center 112 yang cepat tanggap melayani masyarakat,” jelas Armuji.

Mari Bersama kita berdoa agar tidak terjadi apapun di Surabaya. Persiapan memang perlu dilakukan, tetapi semoga tidak dilaksanakan.  

Siaga bencana itu melibatkan BPB Linmas, DKRTH, Dinas PUBMP, Dinas Pemadam kebakaran, hingga Satpol PP. Wawali meminta BPB Linmas agar senantiasa menggerakkan pencegahan dan penanggulangan bencana secara partisipatif. Pihak RT, RW, LPMK, dan komponen masyarakat bisa melakukan tindakan awal.

Editor: Julian Romadhon

Tags

Terkini

Terpopuler