Pasca Vaksin Merah Putih Jadi Trending Topic di Twitter, BEM Unair Minta Pemerintah Maksimalkan Pendanaan

6 September 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi pengembangan vaksin Covid-19 /Pixabay/WiR_Pixs

ZONA SURABAYA RAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) mendesak dukungan penuh pemerintah juga pihak terkait terhadap pengembangan vaksin Merah Putih pasca trending topic di platform Twitter

Seperti yang telah diketahui, saat ini Indonesia tengah berada di masa pandemi. Terdapat banyak sekali dampak yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat, mulai kondisi perekonomian yang menurun, kegiatan pembelajaran yang terpaksa dilakukan secara daring hingga berubahnya pola hidup masyarakat di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah kemudian melakukan berbagai upaya untuk menekan laju penyebaran covid-19, salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal, saat ini jenis vaksin yang digunakan di Indonesia semuanya berasal dari luar negeri seperti Sinovac, Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer. 

Baca Juga: Trending Topic Vaksin Merah Putih, BEM Unair: Mahasiswa Dukung Produksi Vaksin Karya Anak Bangsa

Di tengah gencarnya proses vaksinasi massal kepada masyarakat umum itu, pemerintah juga sedang menyiapkan vaksin karya anak bangsa sebagai bentuk kemandirian negara. Sebanyak tujuh lembaga di bawah naungan Kemenristek/BRIN sedang mengembankan vaksin yang diberi nama Vaksin Merah Putih. 

Dalam kegiatan PKKMB Universitas Airlangga (Amerta) mahasiswa Unair secara serempak melakukan dukungan terhadap pengembangan vaksin merah putih sempat menjadi trending topik di Twitter

Ketua BEM Universitas Airlangga Muhammad Risyad Fahlevi menyatakan gerakan Sosial mahasiswa Unair itu bermaksud untuk untuk menunjukkan komitmen dan dukungannya terhadap segenap dosen, para peneliti, dan semua pihak yang terkait dengan pengembangan vaksin Merah Putih. 

Baca Juga: Netizen Mulai Penasaran, Vaksin Merah Putih Besutan Unair Jadi Trending Topic di Twitter

Selain itu, pihaknya juga mengelar Webinar Kementerian Analisis Isu Strategis terkait pengembangan vaksin merah putih.

“Ini (kampanye media social, Red) untuk menunjukkan komitmen dan dukungan terhadap segenap dosen, para peneliti, dan semua pihak yang terkait,” katanya, Senin, 6 September 2021.

Sebelumnya, BEM Unair menjaring dan menakar persentase keberhasilan vaksinasi merah putih. Tepatnya melalui kegiatan webinar bertajuk Menelisik Political Will Pemerintah Dalam Upaya Produksi Vaksin Merah Putih pada Sabtu, 28 Agustus 2021 kemarin. Webinar itu juga turut mengulas proses pembuatan vaksin Merah Putih pemerintah.

Baca Juga: Target Uji Klinis Vaksin Merah Putih Buatan Unair Mundur, Rektor Mulai Pesimis

Koordinator Riset Covid-19 UNAIR Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih hadir sebagai pemateri dalam webinar tersebut mengatakan, dalam pengembangan vaksin Merah Putih, UNAIR menerapkan dua metode, yakni inactivated virus dan adenovirus.

Menambahkan pernyataan ketua BEM Unair, Menko Pergerakan BEM Unair, Akbar Rizky menyebut berdasar analisis dan pendalaman timnya, peneliti vaksin mengalami sejumlah kendala. 

Misalnya, bahan untuk penelitian harus impor, terbatasnya ketersediaan fasilitas animal-BSL-3 dan GMP, dan minimnya riset dalam negeri karena kurangnya budget atau anggaran.

Baca Juga: Nasib Vaksin Merah Putih tak Jelas, Ketua Tim Unair: Agustus Uji Coba ke Manusia

”Meski pemerintah juga melakukan upaya dukungan dengan konsorsium nasional. Memberikan dukungan dana riset, membantu penyediaan hewan percobaan makaka, dan memberikan fasilitas untuk pengawalan, pembinaan dan pengawasan melalui BPOM RI. Ada beberapa hal yang disayangkan soal pengembangan vaksin merah putih,” ungkapnya.

Akbar menyebut alih-alih mendapatkan bantuan dana dari pemerintah, pendanaan vaksin merah putih yang dikembangkan Unair dengan metode adenovirus justru disokong oleh pihak swasta. 

"Seharusnya pemerintah turut mendorong riset dan produksi vaksin merah putih sebagai alternatif pencegahan penyebaran covid-19 di Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga: Ciptakan Kenyamanan Pengunjung, TCSC Jatim Gandeng FKM Unair

”Mengingat, vaksin merah putih ini merupakan upaya riset yang dilakukan oleh anak bangsa yang patut diapresiasi," imbuhnya.

Berdasar hasil kajian, analisis, dan pedalaman itu, BEM Unair menyodorkan sejumlah poin untuk menjadi pemerintah pihak-pihak berwenang dalam hal ini pemerintah. 

Pertama, pemerintah diharapkan lebih memaksimalkan pendanaan untuk para pengembang vaksin Merah Putih guna mempercepat  progres pengembangan vaksin. 

Baca Juga: Terinspirasi Tim Tracing Taiwan, Alumni dan Mahasiswa Unair Buat Aplikasi Tracing Buru Covid

Kedua, BPOM diharapkan melakukan pendampingan lebih intensif terhadap lembaga pengembang vaksin Merah Putih agar vaksin dapat  memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan Good Laboratory Practice (GLP). 

Ketiga, pemerintah diharapkan melakukan pembinaan kepada lembaga pengembang vaksin Merah Putih mulai dari tahap uji pra-klinis hingga uji klinis untuk meminimalkan adanya kegagalan riset.***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler