Atlet E-Sport Dapat Penghasilan Rp12 Juta per Bulan, Simak Tips Mendapatkannya

2 Juni 2021, 14:35 WIB
Dokumentasi kompetisi E-Sport di Universitas Dr. Soetomo Surabaya /Zona Surabaya Raya/Byta Indrawati /Zona Surabaya Raya/Byta Indrawati

ZONA SURABAYA RAYA - Olah raga elektronik atau e-Sport resmi ditetapkan sebagai cabang olah raga baru di Indonesia.

E-Sport ini biasa dikenal anak-anak muda Indonesia sebagai bidang olah raga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif.

Cabang olah raga yang menggunakan game ini, ternyata sudah punya banyak atlet. Baik yang naungi oleh Pemerintah atau atlet yang sudah ikut Tim Profesional.

Gaji dari para atlet ini juga tidak main-main, pendapatannya bisa mencapai 3 kali lipat gaji UMK atau setara Rp12 Juta rupiah per bulan.

Baca Juga: 13 Kapolres Jajaran Polda Jatim Dirombak, Ini Daftar Nama dan Jabatan Barunya

Demikian diungkapkan Ketua Harian ESI E-Sport Jatim, Daniel Agung. Ia memberi bocoran buat anak-anak pecinta game sejati. Ia pun memberikan tips menjadi atlit e-sport profesional dan manfaat yang bakal didapat.

Pertama, kalian yang punya cita-cita jadi atlet harus mengatur jam tidur kalian. Karena stamina, secara tidak langsung bisa mempengaruhi kinerja pemain.

"Karena kita harus bermain fokus, tidak boleh terlewat satu detik pun. Kalau mereka tidak punya stamina yang baik, sejago apapun mereka juga bisa akan kalah," ungkap Daniel, Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Wow, Ternyata Ada Empat Alternatif Hari Jadi Kota Surabaya

Kedua, kalian juga harus berlatih, kurang lebih 2-3 jam per hari. Karena satu game menghabiskan waktu sekitar 20 menit. "Jadi kurang lebih 9 game per hari," katanya.

Tak hanya itu, kalau kalian giat mengatur jam istirahat dan giat berlatih dengan serius, kalian juga bakal dapat tiga manfaat penting.

"Salah satu manfaatnya adalah bahasa komunikasi, karena banyak teman-teman yang tidak bisa berkomunkasi dengan bahasa luar. Sedangkan game sudah terkoneksi se Asia, jadi tidak menggunakan Bahasa Indonesia dan mau tidak mau belajar Bahasa Inggris secara perlahan dari game itu," jelasnya.

Lalu, manfaat lainya adalah networking. Biasanya anak-anak yang pendiam ketika diberi sosial media, dia akan menunjukkan jati dirinya dan biasanya mereka terlihat mudah bergaul.

"Mereka akan jadi extrovert untuk diluar lingkup kehidupan nyata mereka. Ini ada bagusnya untuk meningkatkan komunikasi mereka," ujarnya.

Baca Juga: Viral! Bupati Alor Amon Djobo Murka dengan Mensos Risma: Saya Lempar Kursi Baru Tobat Kau!

Manfaat terakhir, para gamers ini biasanya adalah tipe orang yang tepat waktu, karena terbiasa fokus dan tidak bisa melewatkan satu pun.

"Ada time management juga. Ketika kita bermain game, orang tua mendidik memberikan waktu. Mereka akan terbiasa mengatur waktu. Karena kebanyakn para pemain game itu adalah orang yang on time," pungkas Daniel. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler