Network
ZONA SURABAYA RAYA - Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1), sebagai satelit terbesar se-Asia dan nomer 5 di dunia, baru saja meraih keberhasilan besar dengan menempati orbitnya di 146° Bujur Timur, langsung di atas Pulau Papua. Keberhasilan ini membawa berkah bagi konektivitas di tanah air.
1. Tahapan Sukses Menuju Orbit
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo), Fadhilah Mathar, dengan gembira mengumumkan pencapaian ini pada 31 Oktober 2023. Dia menyatakan rasa syukur atas berhasilnya SATRIA-1 memasuki orbit geostasioner.
Dengan langkah ini, BAKTI Kominfo berkomitmen untuk mempercepat penyediaan remote terminal ground segment di lokasi-lokasi layanan publik. Ini nantinya akan diintegrasikan dengan space segment SATRIA-1.
Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Sudah Mulai Diproduksi, Bisa Koneksi Satelit! Intip Bocoran Spesifikasinya
2. Persiapan Menuju Operasi Penuh
Fadhilah menjelaskan bahwa langkah selanjutnya adalah memastikan keberhasilan SATRIA-1 dengan sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi. Targetnya, pada akhir Desember 2023, SATRIA-1 akan beroperasi penuh.
In-Orbit Testing (IOT) akan menjadi fokus pada awal November 2023. Tujuan utamanya adalah memeriksa performa satelit, terutama subsistem payload. Setelahnya, proses integrasi dengan sistem ground dan ujicoba end-to-end akan dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional.
3. Proses Instalasi yang Telah Rampung
Dirut BAKTI Kominfo memastikan bahwa proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter dan Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di sebelas gateway atau stasiun pengendali di berbagai lokasi, seperti Batam, Cikarang, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Timika, dan Jayapura, telah rampung.
