"Jangan ada fitnah diantara mereka, jangan ada hoaks, jangan ada caci-maki jangan ada perbuatan yang melanggar hukum bersama-sama kita hormati untuk pemilu ini bisa berjalan dengan baik," ungkapnya
Sementara itu pembina Jami'iyah Lil Maslahatik Ummah, Najib Salim Attamimi, menyatakan kiai kampung se-Indonesia menyoroti beberapa hal.
Baca Juga: Bus Yang Terguling di Probolinggo Hingga 2 Orang Meninggal, Polisi Ungkap Penyebab Sebenarnya
Pertama, terkait rendahnya dukungan pemerintah terhadap petani dan kemajuan di sektor pertanian.
"Ketimpangan antara desa kampung dengan perkotaan, segala macam yang kami soroti. Petani kesulitan memperoleh pupuk dan harga jual produk pertanian murah," ujarnya.
Kedua, soal perbedaan kualitas pendidikan untuk warga desa di pondok pesantren.
Baca Juga: Bedak di Pasar Dringu Probolinggo Terbakar, Api Dengan Cepat Dijinakkan
Kiai Kampung menginginkan persamaan perlakuan dengan sekolah negeri maupun sekolah perkotaan.
Karena mereka menganggap anak di desa juga warga negara Indonesia.
Ketiga, adanya ketimpangan pelayanan kesehatan akibat rendahnya kualitas fasilitas kesehatan di pedesaan.