Network
ZONA SURABAYA RAYA - Google Doodle, yang selalu dinanti-nantikan, memberikan kejutan yang memukau pada hari ini, 31 Agustus 2023.
Sorotan dunia tertuju pada gambarnya yang menampilkan keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir, di tengah kemeriahan penobatan kawasan ini sebagai UNESCO Global Geopark.
Peristiwa penting ini telah mengangkat pamor Danau Toba ke dimensi internasional. Bahkan, ramalan sederhana tentang potensi ekonomi bagi masyarakat tampaknya mulai bersemi.
Karena kawasan ini membaurkan tiga elemen pokok: keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keanekaragaman budaya.
Baca Juga: Ikuti Arahan Google Maps Biar Sampai Tujuan Eh Pemotor ini Malah Tersesat di Hutan!
Lahirnya prestasi Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark adalah tonggak yang mencuri perhatian. Jadi, wajar saja bila pulau ini tengah merasa tersanjung atas pencapaian luar biasa ini.
Bahkan, capaian gemilang ini mulai terasa semenjak Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus 2019 hingga 2 September 2019, saat nama Danau Toba diabadikan dalam daftar kehormatan UNESCO.
Baca Juga: Kritik dan Respon Negatif Google Tentang Rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas
Pesan yang disampaikan oleh Google dalam keterangan resmi di situs web mereka tak luput dari sentuhan magis.
"Dalam perayaan ini, kami merayakan pesona Danau Toba, yang juga dikenal sebagai Danau Toba di Pulau Sumatra, Indonesia. Sebagai danau kawah terbesar dan salah satu yang terdalam di dunia, Danau Toba merupakan tanda keberanian alam, hasil dahsyat letusan gunung berapi Kaldera Toba ribuan tahun lalu," demikian kutipan puitis yang tertanam di halaman resmi Google.
"Pada hari yang sama di tahun 2020, Danau Toba resmi meraih status UNESCO Global Geopark," sambung Google.
Menggali lebih dalam, kisah terciptanya Danau Toba memberikan pandangan tentang karya dahsyat alam semesta. Lebih dari 74.000 tahun lalu, Kaldera Toba meletus dalam ledakan yang mengubah wajah bumi.
Akibatnya, terciptalah bekas raksasa yang kini dikenal sebagai Danau Toba. Meletusnya Kaldera Toba menciptakan pergeseran besar dalam magma gunung berapi, menciptakan Pulau Samosir yang menjadi destinasi penuh pesona dan tempat bagi beragam suku.
Namun, yang tak boleh terlupakan adalah peran Masyarakat Adat Batak Toba yang menjadikan danau ini rumah. Menelusuri sekitarnya, terhampar desa-desa mempesona yang menyajikan pasar rakyat dan rumah-rumah megah, mengundang rasa penasaran para pengunjung.
Baca Juga: Makin Keren, Walikota Madiun Gandeng Google Siapkan Sekolah Rujukan Google di Kota Madiun
Di sana, tarian tradisional seperti Tor-Tor menambah kekayaan budaya. Tidak hanya itu, pengrajin kayu juga membuka jalan bagi pengunjung untuk membawa pulang suvenir berukiran indah.
Danau Toba tidak hanya sekadar panorama memukau, namun juga surga bagi pecinta alam terbuka. Dengan berbagai aktivitas di luar ruangan, setiap pengunjung bisa menemukan petualangan yang sesuai dengan jiwa mereka.
Bagi pemberani, Huta Ginjang adalah pilihan untuk terbang bebas dengan paralayang. Sedangkan pecinta air dapat memilih petualangan mengayuh melintasi permukaan danau.
Di tengah-tengah semua ini, air terjun Sipiso-piso menanti bagi mereka yang mendambakan tantangan ekstrem.
Danau Toba telah menjadi simbol keajaiban alam dan tempat berbagi budaya. Hari ini, sebagai pengingat akan perjalanannya menuju prestise UNESCO Global Geopark, kita mengakui pesona alami dan budaya yang tak ternilai di pulau yang luar biasa ini.***
