Pidato HUT RI ke-78, Presiden Jokowi: Kebebasan dan Demokrasi dalam Bayang-Bayang Kedengkian dan Fitnah!

- 16 Agustus 2023, 14:30 WIB
Pidato HUT RI ke-76, Presiden Jokowi: Kebebasan dan Demokrasi Dalam Bayang-bayang Kedengkian dan Fitnah
Pidato HUT RI ke-76, Presiden Jokowi: Kebebasan dan Demokrasi Dalam Bayang-bayang Kedengkian dan Fitnah /ANTARA/

ZONA SURABAYA RAYA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengungkapkan perasaan sedihnya atas penggunaan kebebasan dan demokrasi yang digunakan warga negara untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah terhadap dirinya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi dalam pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada hari Rabu.

"Yang membuat saya sedih, budaya santun, budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah," kata Jokow, dikutip dari ANTARA, Rabu, 16 Agustus 2023.

Dalam pidatonya, Jokowi mengamati bahwa budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa Indonesia tampaknya mulai terkikis oleh fenomena negatif dalam masyarakat.

Baca Juga: Tol Gending Probolinggo Dibuka, Berikut Tarif Tol Probolinggo Pasuruan Terupdate

Ia merasa prihatin bahwa saat ini, kebebasan dan demokrasi yang seharusnya menjadi pilar bagi perkembangan negara, justru sering digunakan sebagai sarana untuk menyebarluaskan kedengkian dan fitnah.

Pernyataan Jokowi ini muncul di tengah suasana politik yang semakin memanas menjelang Pemilihan Umum Serentak 2024.

Baca Juga: 17 Agustus Tol Gending Probolinggo Timur Dibuka? Tujuan Surabaya Malang Langsung Wus, Ini Ketentuan Tarifnya

Ia mencatat bahwa gambar dirinya telah tersebar luas di berbagai baliho, mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi, namun ia juga tidak sendirian dalam gambar-gambar tersebut.

Foto-foto tersebut sering kali dipadukan dengan gambar calon-calon presiden potensial lainnya.

Meskipun Jokowi menganggap wajar adanya gambar bersama tokoh-tokoh calon presiden, ia merasa bahwa posisinya sebagai kepala negara tidak selalu sejalan dengan persepsi banyak orang.

Ia menyadari bahwa sebagai orang nomor satu di Indonesia, ia memiliki tanggung jawab besar dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi oleh rakyat.

Perkembangan media sosial juga menjadi sorotan dalam pidato Jokowi. Ia mengakui bahwa berbagai pesan, masalah rakyat, kemarahan, makian, dan fitnah dapat dengan mudah tersebar melalui platform-media tersebut dan mencapainya.

Ia bahkan menyatakan bahwa ia tidak luput dari berbagai komentar negatif, termasuk tuduhan bahwa ia tidak berkompeten.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Pidato Presiden Jokowi 16 Agustus 2023, Paparkan RAPBN 2024

"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, tidak tahu apa-apa. Ya, ndak apa, sebagai pribadi, saya menerima saja," tambah Jokowi.

Namun, di tengah semua itu, Jokowi juga menghargai fakta bahwa tidak semua masyarakat bersikap negatif.

Baca Juga: 16 Senpi dan Amunisi Disita Densus 88 Saat Penangkapan Tersangka Teroris Karyawan PT KAI di Bekasi

Ia menegaskan bahwa mayoritas masyarakat justru merasa kecewa dengan meningkatnya budaya makian dan cacian yang disebutnya sebagai "polusi budaya".

Jokowi berpendapat bahwa fenomena tersebut sebenarnya membangunkan nurani bangsa untuk bersatu dalam menjaga moralitas ruang publik.

Dalam akhir pidatonya, Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu dalam menjaga mental positif, untuk bisa meraih kemajuan dan menjalankan transformasi bangsa.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki cita-cita besar, yaitu menjadi Indonesia Emas pada tahun 2045, dan hal ini hanya mungkin dicapai jika seluruh elemen bangsa bekerja bersama.

Pernyataan Jokowi ini memberikan refleksi mendalam tentang dinamika kebebasan dan demokrasi dalam konteks Indonesia saat ini.

Sementara negara menghadapi tahun politik yang penting, tantangan untuk memelihara budaya santun dan menghindari penyebaran fitnah tampaknya menjadi prioritas bersama dalam rangka mencapai tujuan bersama bagi kemajuan bangsa.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah