Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dan laporan rukyatul hilal yang digelarMinggu, 18 Juni 2023.
Dari 99 titik di 34 provinsi pemantauan hilal, tidak ada satupun yang melaporkan telah melihat hilal.
Berdasarkan hasil pemaparan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama saat Magrib, 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 menit sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.
Sementara kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Nahdhatul Ulama atau NU mengikuti keputusan pemerintah.
Baca Juga: Doa Sapu Jagat di Hari Tasyrik selain Rabbana Atina Fiddunya Hasanah dan Keutamaannya
"Awal bulan Dzulhijjah tahun 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 20 Juni 2023 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal," jelas Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa dikutip dari laman resmi NU.
Keputusan Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 28 Juni 2023
Dengan ditetapkannya Idul Adha pada Kamis, 29 Juni 2023, maka terjadi perbedaan dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Rabu, 28 Juni 2023.