Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pada hari ini 2 Mei, tepatnya pada 1984, secara resmi Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto mencanangkan dimulainya pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan wajib belajar.
Gerakan pendidikan wajib belajar sebagai suatu gerakan secara nasional dan sekaligus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional dimulai sejak Pelita IV, yakni pada hari pendidikan nasional.
Hal ini bertujuan agar semua orang baik anak-anak maupun dewasa yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan akan menikmati kesempatan belajar.
Pendidikan hendaknya menghidupkan potensi generasi pembangunan bukannya melumpuhkan, mengingat selain bertujuan membina watak, sikap atau motivasi pendidikan, pendidikan juga membina kecerdasaan dan keterampilan.
Baca Juga: Peristiwa Sejarah 30 April Pelantikan George Washington Sebagai Presiden Pertama AS
Karena itu pendidikan yang diberikan kepada generasi pembangunan harus mempunyai dua arah, yaitu modernisasi berlandaskan budaya bangsa serta integrasi nasional berlandaskan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam sambutan peresmian wajib belajar itu Presiden Soeharto menyatakan bahwa kebijakan pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama dan adil kepada seluruh anak Indonesia berusia 7-12 tahun atau selama minimal 6 tahun untuk menikmati pendidikan dasar.
Upacara pencanangan rencana ini dilakukan secara besar-besaran di Stadion Utama Senayan (kini Stadion Utama Bung Karno), Jakarta.
Program ini tidak memaksa tetapi menghimbau kepada masyarakat untuk memasukan anaknya yang cukup umur ke sekolah.
Baca Juga: Peristiwa Sejarah 26 April GESTAPO Didirikan Pada 1933
Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan, seperti gedung sekolah, peralatan sekolah guru dan kepala sekolah.
