Tiga Dosis Belum Cukup Atasi Covid-19, Bakal Ada Vaksin Keempat?

- 8 Februari 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi vaksinasi
Ilustrasi vaksinasi /PIXABAY/DoroT Schenk

ZONA SURABAYA RAYA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan vaksin dosis ke empat bagi orang dengan sistem kekebalan lemah. Dikatakan bahwa tiga dosis vaksin tidak cukup untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah, sehingga kalangan tersebut direkomendasikan untuk mendapat vaksin dosis keempat demi perlindungan optimal terhadap COVID-19.

Seperti dilansir ZonaSurabayaRaya.com dari Medical Daily, Selasa 8 Februari 2022, di mana rekomendasi CDC ini muncul di tengah laporan tentang beberapa apotek di Amerika yang menolak orang yang meminta dosis lain meskipun sudah mendapatkan booster vaksin.

Badan kesehatan masyarakat itu kemudian merevisi pedomannya. Hal ini dikarena adanya kebingungan mengenai rekomendasi bagi kelompok immunocompromised atau defisiensi imun. Sebenarnya, CDC telah mengeluarkan panduan yang merekomendasikan dosis keempat pada Oktober lalu.

Dengan panduan yang diperbarui, CDC menyatakan orang dengan sistem kekebalan lemah harus menunggu dalam waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan dosis booster tambahan di tengah pandemi COVID-19.

Baca Juga: JANGAN SAMPAI KETINGGALAN, Hari ini Ada VAKSINASI SINOVAC Dosis 2 di Surabaya

Bagi penerima vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna, waktu tunggu untuk dosis keempat telah diturunkan menjadi tiga bulan dari semula lima bulan, berdasarkan data tentang kemanjuran vaksin dalam berbagai penelitian.

Sementara, bagi mereka yang divaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson, bisa mendapatkan suntikan booster pertama setidaknya 28 hari setelah suntikan pertama dan harus menunggu setidaknya dua bulan sebelum mendapatkan booster kedua.

Sementara itu, dilansir dari Washington Post, menurut para ahli, orang dengan gangguan kekebalan harus mendapat booster vaksin karena mereka berisiko lebih tinggi terinfeksi bahkan jika mereka telah divaksinasi lengkap.

Orang-orang ini juga cenderung menderita komplikasi COVID-19 yang parah dan berpotensi menyimpan mutasi dengan strain yang lebih ganas.

Baca Juga: Forkopimda Jatim Genjot Capaian Vaksinasi di Pulau Madura Khusus Bakorwil Pamekasan

“Dalam dua bulan terakhir, saya telah melihat banyak dari pasien immunocompromised yang telah mengikuti semua aturan masih memiliki infeksi yang signifikan. Saya benar-benar berpikir ini akan membantu," kata direktur klinis sekaligus pakar penyakit menular di Boston.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Medical Daily The Washington News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x