Masa Depan Anak Muda, Anies Baswedan : Kesetaraan dan Kebersamaan

- 27 Oktober 2021, 18:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berfoto bersama dengan Sekjen Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Oke Setiadi MSc
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berfoto bersama dengan Sekjen Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Oke Setiadi MSc /Dok. Pribadi

ZONA SURABAYA RAYA - Anies Rasyid Baswedan atau yang akrab disapa Anies Baswedan selaku Gubermur DKI Jakarta Periode 2017 – 2022, menghadiri  Kajian pimpinan Cabang Muhammadiyah di DI Yogyakarta.

Dalam tausiyahnya, Gubernur tersebut menyampaikan perihal masa depan anak muda.

Masa depan anak muda baru disebut anak muda apabila didalam dirinya selalu ada kebaruan yang orientasinya melihat masa depan tetapi jika tidak membawa kebaruan maka pemuda pun tidak dapat dikatakan anak muda.

“kita seringkali melihat anak muda memberikan solusi dan solusi yang paling baik adalah kesepakatan bahasa (Sumpah Pemuda), karena dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maka tidak perlu lagi ada penerjemah,” ujarnya.

Baca Juga: Tottenham vs MU, Laga Terakhir Ole?

Dengan hal itu, perlu adanya pemberian apresiasi yang tinggi kepada pemuda-pemudi yang berani menyepakati bahasa yang bukan bahasanya, mereka menyepakati sebuah bahasa yang akhirnya mampu membangun kesetaraan dan kebersamaan.

“Dalam era saat ini masalah terbesar yang sedang dihadapi oleh kita adalah yang pertama ketimpangan antara yang terdidik dan tak terdidik, antara yang bekerja dan tak bekerja, antara yang berpunya dan tak berpunya, antara kota dan desa, antara daerah pulau yang maju dan pulau yang belum berkembang,” sambung Anis.

Dengan adanya ketimpangan tersebut menjadi suatu masalah yang kelak menjadi tantangan dan adanya ketimpangan dapat juga menjadi goncangan persatuan karena persatuan dibangun dari adanya kesetaraan.

Selain hal tersebut Anies juga menyampaikan bahwa selain ketimpangan, menurutnya di masa depan kerusakan alam lingkungan pun akan menjadi tantangan, apalagi dengan adanya perubahan iklim sehingga sukar untuk menentukan pola musim.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x