Jokowi Minta Struktur Perekonomian Indonesia Harus Lebih Produktif

- 16 Agustus 2021, 21:57 WIB
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan 2021, pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Presiden Jokowi menyatakan Kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus dipecahkan oleh bangsa Indonesia.
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan 2021, pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Presiden Jokowi menyatakan Kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus dipecahkan oleh bangsa Indonesia. /Foto: dpr.go.id/Devi/Man/

ZONA SURABAYA RAYA - "Struktur ekonomi kita yang selama ini lebih dari 55 persen dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga, harus terus kita alihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor," ucap Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI, Senin 16 Agustus 2021.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa struktur ekonomi Indonesia yang selama ini didominasi oleh konsumsi rumah tangga, harus terus dialihkan menjadi lebih produktif, tentunya dalam hal ini adalah dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor.

Jokowi juga menjelaskan bahwa saat ini salah satu fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas.

"Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terus kita percepat," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Target Pendapatan Negara di 2022

"Urusan perizinan, pengurusan insentif dan pajak bisa dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah," lanjut Jokowi.

"Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya," Jokowi menerangkan.

Pada periode Januari -Juni 2021, realisasi investasi Indonesia, tak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya Rp442,8 triliun.

Capaian tersebut dengan rincian 51,5 persen di luar Jawa dan 48,5 persen di Jawa.

Baca Juga: Jokowi : 2022 Masih Belum Ada Kepastian, Namun Tetap Optimis

Investasi tersebut menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.

Penambahan investasi itu diharapkan dapat membantu pemerintah mencapai target Rp900 triliun pada tahun ini.

Juga agar dapat mendorong pembukaan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian.

Baca Juga: Pidato Jokowi tak Singgung Pemberantasan Korupsi, Akademisi: 2 Pembantu Presiden Sudah Tertangkap KPK

"Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp 900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan. Perkembangan investasi harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," papar Jokowi.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah