LaporCovid-19 Ungkap 269 Pasien Isoman Meregang Nyawa, Indikasi Faskes Telah Kolaps

- 3 Juli 2021, 15:58 WIB
Beberapa daerah yang menerapkan PPKM Darurat Jawa Bali yang akan berlangsung pada tanggal 3 hingga 20 Juli 2021
Beberapa daerah yang menerapkan PPKM Darurat Jawa Bali yang akan berlangsung pada tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 /Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo

ZONA SURABAYA RAYA - Komunitas LaporCovid-19 mengungkap fakta mengejutkan. Sedikitnya 265 orang positif COVID-19 meregang nyawa saat isolasi mandiri (Isoman) di rumah. Kejadian ini disebut sebagai dampak fasilitas rumah sakit (RS) dan klinik kesehatan yang dipenuhi pasien.

Anggota komunitas LaporCovid-19, Yerikho Setyo Adi mengungkapkan data itu akumulasi selama Juni 2021 hingga 2 Juli 2021. Menurut dia, meninggalnya 269 pasien yang isolasi mandiri ini mengindikasikan fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia sudah kolaps menghadapi pandemi.

"Berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di sosial media Twitter, berita online, dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19, kami menemukan sedikitnya 265 korban jiwa yang meninggal dunia positif Covid-19 dengan kondisi sedang isolasi mandiri di rumah, saat berupaya mencari fasilitas kesehatan, dan ketika menunggu antrean di IGD Rumah Sakit," papar Yerikho dalam keterangannya, Sabtu 3 Juli 2021.

Baca Juga: TNI AU Gelar Vaksinasi COVID-19 Gratis di Jawa Timur, Begini Cara Daftar, Jadwal, dan Lokasi Vaksin

269 korban jiwa tersebar di 47 kota dan kabupaten dari 10 provinsi, yakni di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan NTT.

Provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar RS adalah Jawa Barat. Namun jumlah ini dinyatakan mereka belum mewakili kondisi sesungguhnya. Tak semua orang melaporkan kematian COVID-19 ke LaporCovid-19.

Ia menegaskan angka 269 orang meninggal dunia ini terus diperbaharui berdasarkan laporan yang masuk.

Baca Juga: PPKM Darurat, Polda Jatim Tutup Semua Akses Perbatasan

"Fenomena ini menjadi potret nyata kolapsnya fasilitas kesehatan (Faskes) yang menyebabkan pasien COVID-19 kesulitan mendapatkan layanan medis yang layak. Situasi ini diperparah oleh komunikasi risiko yang buruk, yang menyebabkan sebagian masyarakat menghindari untuk ke rumah sakit dan memilih isolasi mandiri," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah