Ketum Muhammadiyah Singgung Politisasi Pancasila, Siapa yang Disindir?

- 1 Juni 2021, 14:24 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal tes wawasan kebangsaan pegawai KPK.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal tes wawasan kebangsaan pegawai KPK. /Twitter @HaedarNs/

ZONA SURABAYA RAYA - Momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni dimanfaatkan sejumlah pihak menyampaikan opininya. Salah satunya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Ia meminta Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, tidak dipolitisasi untuk kepentingan kekuasaan atau lainnya.

"Jauhi politisasi Pancasila untuk kepentingan apapun," kata Haedar melalui keterangan tertulis dikutip dari ANTARA, Selasa, 1 Juni 2021.

Baca Juga: Ada Jejak Kota Surabaya yang Hilang, Siapa Mencuri?

"Jangan membawa Pancasila menjadi sesuatu yang sempit dan jangan juga membawa Pancasila melebihi dirinya. Itulah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Tempatkan Pancasila secara proporsional sebagai dasar dan ideologi negara," lanjut Haedar

Ia mengimbau untuk belajar dari sejarah. Menurut dia, setiap reduksi, penyimpangan, dan politisasi Pancasila akan menimbulkan ketidakpercayaan pada Pancasila itu sendiri.

Oleh karena itu, Haerdar berharap kebijakan-kebijakan negara berkaitan dengan Pancasila harus dilandasi ketulusan, kejujuran, jiwa negarawan, wawasan yang luas dan semangat kebersamaan.

Baca Juga: Pengusaha Pengembang Properti Surabaya Ditangkap, Ini Dugaan Kejahatan yang Dilakukan

Hal itu, masih kata Haidar, dalam mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara. Ia juga meminta peringatan hari lahir Pancasila bukan sekadar menjadi ritual dan seremonial.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah