Pidato 7 Menit, Ini 10 Ungkapan Presiden Jokowi di 1 Abad NU, Nomor 5 dan 7 Paling Disukai Elit Penguasa

7 Februari 2023, 13:36 WIB
Presiden Jokowi di acara puncak resepsi 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa 7 Februari 2022 /Zona Surabaya Raya/Ali Mahfud

ZONA SURABAYA RAYA- Saat menghadiri Resepsi Puncak 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama),
Presiden Jokowi (Joko Widodo) setidaknya mengungkapkan 10 hal terkait organisasi Islam di dunia ini.

Resepsi Puncak 1 Abad NU digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa, 7 Februari 2023.

Presiden Jokowi yang hadir didampingi Wapres KH Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri mendapat sambutan luar biasa dari ribuan massa yang hadir di peringatan 1 Abad NU.

Melihat massa yang memenuhi Gelora Delta Sidoarjo, Jokowi pun tersenyum. Melihat sikap presiden dua periode ini, massa warga Nahdhiyyin pun langsung bertepuk tangan secara serentak.

Baca Juga: Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak Terlihat di Puncak 1 Abad NU, Ada Apa? Padahal Keluarga Gus Dur Hadir

Lantas, apa saja yang disampaikan Jokowi di momentum langka tersebut? Presiden yang diusung PDIP ini sebenarnya tak bicara banyak.

Pantauan di lokasi, Jokowi hanya pidato sekitar 7 menit. Namun isi dalam pidatonya sarat makna. Terutama bagi warga Nahdliyin, sebutan warga NU.

Berikut ini 10 isi ungkapan Jokowi yang direkam langsung oleh wartawan Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network) yang meliput langsung hari lahir (Harlah) 1 Abad NU.

Baca Juga: 1 Abad NU, Habib Syeikh Menggelora di Gelora Delta Sidoarjo Pagi Ini

1. Terima Kasih ke NU

Di awal pidatonya, kepala negara menyampaikan terima kasihnya kepada Nahlatul Ulama yang kini sudah berusia 100 tahun (1 abad).

"Pertama-tama, atas nama rakyat Indonesia saya mengucapkan tasyakkur, terima kasih dan bersyukur atas peran NU untuk bangsa dan negara," kata Jokowi disambut tepuk tangan massa.

Selama 1 abad, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, NU telah memberi warna yang luar biasa untuk ibu pertiwi Indonesia.

"(Warna NU itu, red) Keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam keberagaman," ungkapnya.

Baca Juga: Perdamaian Jadi Pondasi Kehidupan, Ini Penjelasan Wakil Rais Aam PBNU di Harlah 1 Abad NU

2. Yakini NU Semakin Kokoh

Jokowi meyakini NU yang kini memasuki abad ke-2 akan semakin kokoh ke depannya.

"Para kyai, hadirin yang saya hormati. Memasuki abad ke-2, insya Allah NU akan tumbuh semakin kokoh (diamini hadirin, red), menjadi teladan dalam keislaman yang moderat, "dan memberi contoh hidup adab Islam yang baik," terang suami Iriana ini.

3. Memuji Sikap NU

Orang nomor satu di Indonesia ini juga memuji berbagai sikap dan peran NU yang menjaga akhlak masyarakat dan membumikan budaya ketimuran.

"(NU, red) Menjunjung akhlakul karimah dan adab ketimuran. Tata krama, unggah ungguh, etika yang baik dan adab yang baik, menjaga toleransi serta menjaga persatuan, menjaga kegotongroyongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman," papar Jokowi.

Baca Juga: Dukung Pelaksanaan 1 Abad NU, Muhammadiyah Sidoarjo Siapkan Tempat Istirahat, Ambulan hingga Makanan Gratis

4. Kontribusi NU Mendunia

Menurut Jokowi, NU merupakan organisai terbesar di dunia. Perannya tak hanya di Indonesia, tapi juga mendunia.

"Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, NU layak berkonribusi terhadap masyarakat internasional," cetus Jokowi yang disambut tepuk tagan hadirian.

"Pemerintah sangat menghargai upaya PBNU untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia," lajut dia.

5. NU Menghalau Gerakan Radikal

Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat, menurut Jokowi, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan.

Salah satunya berperan dalam menghalau gerakan radikal dan politik identitas.

"Dalam menghadapi pandemi Covid 19, dalam menghadapi tantangan gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme," tandsnya.

Baca Juga: 1 ABAD NU: Gereja Kristen Sidoarjo Sediakan Tempat Istirahat Warga Nahdliyin, Dapat Makan dan Minum juga Lho!

6. NU di Masa Depan

Jokowi berharap ke depan NU bisa menyesuaikan dengan dinamika masyarakat dan perkembangan zaman. Termasuk dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Para kyai dan hadirin yang saya hormati, di tengah gelombang perubahan, NU harus terdepan dalam membaca gerak zaman, membaca perkembangan tekonologi dan transformasi ekonomi dan menjaga tatan sosial adil dan beradab," ungkap Jokowi.

7. Lembaga Pendidikan NU

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan harapan terhadap lembaga pendidikan yang dikelola NU.

"Saya berharap lembaga pendidikan di NU agar menyiapkan nahdliyin-nahdliyin muda yang menguasai IPTEK terbaru, menguasai teknologi digital yang berkembang pesat, dan mampu menjadi profesional-profesional yang unggul," kata dia.

Baca Juga: Buka Muktamar di 1 Abad NU, Wapes KH Ma'ruf Amin Ingatkan Para Ahli Hukum Islam Soal Ini

8. Generasi Muda NU

Jokowi juga berharap generasi muda NU bisa mengakar kuat dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Selain itu, saya berharap NU juga merangkul dan memberikan perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab ahlussunah wal jamaah dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," tutur Jokowi.

9. Kebangkitan NU di Abad ke-2

Memasuki abad ke-2, Jokowi meyakini NU akan bangkit dan bisa membantu Indonesia lebih maju.

"Semoga momentum abad kedua NU ini, menjadi penanda kebangkitan baru NU, memperkokoh keislaman dan keindonesiaan, meningkatkan kesejahteraan umat, serta membangun masa depan Indonesia yang maju dan bermartabat," tandasnya.

Baca Juga: 1 Abad NU, Ketua PBNU Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Ngalap Berkah pada Ulama

10. Buka Resepsi 1 Abad NU

Di akhir pidatonya, Jokowi secara resmi membuka resepsi puncak 1 Abad NU yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo.

"Saya rasa itu yang saya sampaikan dan dengan mengucap Bismillhirrohmaanirrohiim scara resmi saya membuka resepsi puncak 1 Abad Nahdlatul Ulama," pungkas Jokowi.

Untuk diketahui, dalam acara 1 Abad NU sejumlah tokoh hadir. Mulai Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Istri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur, Hj Sinta Nuriyah.

Selain itu, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga hadir. Sebut saja Menhan Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Yugo Mardono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit  Prabowo. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler