KPU dan PRMN Sepakat Perangi Hoaks dan Disinformasi Pemilu 2024 yang Menyasar Generasi Milenial

1 Agustus 2022, 15:45 WIB
Jelang Pemilu 2024, KPU dan PRMN Sepakati Tangkal Konten Hoaks hingga Dukung Kontribusi Milenial /Pikiran Rakyat/

ZONA SURABAYA RAYA - Generasi milenial adalah salah satu pemilih dengan jumlah terbesar dalam Pemilu 2024 mendatang.

Hanya saja, generasi milenial tersebut sangat mudah terpengaruh dengan banyaknya arus informasi yang tidak konstruktif, yang beredar di berbagai saluran media.

Yang bikin tambah sulit dikendalikan adalah para generasi milenial ini tidak terpusat di Jakarta saja, tetapi di seluruh penjuru Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota KPU RI August Mellasz saat audiensi dengan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) di Gedung KPU RI, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2022.

Baca Juga: CEO PRMN dan Promedia Agus Sulistriyono Buktikan Bisnis Media bisa Dibangun dari Skala UMKM

"Padahal di daerah-daerah banyak potret anak muda yang selama ini tidak tercover dan mereka sangat penting untuk Pemilu 2024," kata August Mellasz dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Di tempat yang sama, Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat menambahkan, sebetulnya Indonesia bisa berkaca pada pengalaman Pemilu-Pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Raih Penghargaan Media Brands Awards 2022 di HUT SPS, CEO PRMN: Alhamdulilah, Semakin Dikenal

Pemilu tahun 2019 misalnya, kata Yulianto, ketika itu marak informasi dan berita tanpa verifikasi yang berisi ujaran kebencian, SARA dan hoaks di berbagai platform media sosial.

"Saat ini siapa pun bisa memproduksi berita atau postingan dan menyebarkannya tanpa verifikasi ke semua medsos," tutur Yulianto.

Fakta tersebut, sambung Yulianto, sangat sukar untuk diberantas. Karena itu, pihaknya membutuhkan kerjasama dengan media mainstream untuk meluruskan informasi yang menyimpang.

Jelang Pemilu 2024, KPU dan PRMN Sepakati Tangkal Konten Hoaks hingga Dukung Kontribusi Milenial

Selain itu, masih kata Yulianto, banyaknya informasi baik jelang maupun saat Pemilu, bermuatan hoaks dan konten negatif.

Hal tersebut bisa menimbulkan efek merusak yang luar biasa di dunia nyata.

"Bahkan Dewan Pers pun tidak dapat menjangkau konten-konten disinformasi atau konten menyesatkan milik perseorangan (di medsos) ini," sebut Yulianto yang merupakan Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah periode 2018-2023.

Baca Juga: Klarifikasi PRMN: Kenapa Jakarta Bisa Tenggelam? Ini Siasat Bupati Dadang Supriatna agar Daerahnya tak Banjir

Yulianto pun punya harapan kalau media-media besar berjaringan luas seperti PRMN dapat mengondisikan portal-portal online berbasis internet, menjadi sebuah kekuatan anyar di bidang media.

"Untuk mengangkal pemberitaan negatif di media sosial," tegasnya.

Baca Juga: Klarifikasi PRMN: Bima Arya Ingin Naik Kelas, Tertantang Maju Pilgub DKI atau Pilgub Jabar 2024

  • Komitmen PRMN

Menanggapi dilema generasi milenial sebagai salah satu jumlah pemilih terbesar tapi mudah terpengaruh hoaks tersebut, Kepala Biro Pikiran-Rakyat.com Jakarta Aldiro Syahrian menyebut kolaborasi media dan penyelenggara Pemilu bisa menjadi salah satu kunci melawan konten negatif.

PRMN, kata Aldiro, punya kekuatan sebanyak 700 jaringan media yang diperkuat dengan ratusan pula akun media sosial.

Semuanya, tegas Aldiro, punya komitmen yang sama demi menciptakan ruang digital yang lebih beretika sekaligus menjernihkan informasi yang beredar.

"PRMN juga memiliki komitmen terhadap membangun generasi muda berwirausaha melalui jaringan media yang terverifikasi," sebut Aldiro. ***

Berita ini telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul, "Bertemu Pimpinan KPU, PRMN Tekankan Pentingnya Keikutsertaan Pemilih Muda di Pemilu 2024," Jumat, 29 Juli 2022.

Editor: Rangga Putra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler