Hepatitis Akut Misterius Menyerang, Cegah dengan Himbauan Dokter Berikut!

24 Juni 2022, 20:55 WIB
Masyarakat tetap perlu waspada dan melakukan pencegahan dini terhadap serangan hepatitis akut misterius./pikiran-rakyat.com /

ZONA SURABAYA RAYA - Para orangtua terutama ibu diharapkan untuk tetap waspada dan tidak panik kepada buah hatinya.

Meski ancaman penyakit hepatitis misterius yang menular lewat pencernaan dan saluran pernapasan tengah melanda dunia, termasuk Indonesia.

Seorang dokter spesialis anak, Prof Dr dr Hanifah Oswari SpA(K) mengatakan kematian bisa dicegah dengan menemukan gejala hepatitis misterius yang tidak diketahui pasti penyebabnya sejak awal.

Dirinya menyarankan para orang tua untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan sejumlah tindakan pencegahan.

Baca Juga: TERBARU! Kemenkes Temukan 70 Kasus Hepatitis Akut di 21 Provinsi, Waspada

Langkah awal mencegah hepatitis yakni menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang," kata Hanifah Oswari, seperti dikutip ZonaSurabayaRaya.com, Jumat 24 Juni 2022.

Menurut Hanifah, secara umum gejala awal penyakit hepatitis misterius adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.

Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.

Baca Juga: Gerak Cepat Pemkot Surabaya Cegah Warganya Terserang Hepatitis

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Hanifah menekankan jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Sebab, kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat.

"Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil," tuturnya.

"Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat," tutupnya.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: kementrian kesehatan RI

Tags

Terkini

Terpopuler