Mengenang Mantan Menteri Orba Harmoko, Bamsoet: Dia Politisi Senior, Guru Sekaligus Panutan

5 Juli 2021, 07:20 WIB
Harmoko, Mantan Menteri Penerangan Meninggal Dunia /Antara news


ZONA SURABAYA RAYA - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Partai Golkar. Harmoko, mantan Menteri Penerangan RI era Orde Baru (Orba) dan mantan Ketua Umum Partai Golkar meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu 4 Juli 2021 malam. Harmoko dinilai sebagai sosok panutan banyak kader Golkar.

Pria kelahiran Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939 itu menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto pukul 20.22 WIB.

"Harmoko adalah politisi senior, guru sekaligus panutan banyak kader Partai Golkar," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo dikutip Senin, 5 Juli 2021, menangapi wafatnya Harmoko.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan dirinya dan semua kader Partai Golkar merasa kehilangan atas wafatnya Harmoko.

Baca Juga: Jenazah Korban COVID-19 di Surabaya Mengantre Dimakamkan, Eri Cahyadi: Bayangkan Sudah 500 Lebih Sebulan

Menurut Bamsoet, Harmoko memiliki semangat hidup luar biasa. Ini ditunjukkan dengan rajin hadir di acara-acara besar Golkar walaupun harus duduk di kursi roda.

Ketua MPR RI ini mengenang Harmoko pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru dan juga pernah menjadi Ketua MPR pada masa pemerintahan B.J Habibie.

Ia menilai perjalanan hidup Harmoko sangat luar biasa misalnya di era menjadi Menteri Penerangan, harga-harga kebutuhan pokok rakyat terkendali karena sering diumumkan.

Bahkan setiap hari tidak pernah terlewatkan, Harmoko muncul di televisi mengumumkan harga-harga kebutuhan pokok rakyat seperti harga cabe keriting dan lain-lain untuk mencegah para spekulan bermain.

"Partai Golkar kehilangan kembali putra terbaiknya Harmoko bin Asmoprawiro," pungkas Bamsoet.

Baca Juga: Razia PPKM Darurat hingga ke Kampung-Kampung, Begini Jeritan Hati Pemilik Warkop di Surabaya

Diketahui, Harmoko juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, dan kemudian menjadi Menteri Penerangan di bawah pemerintahan Soeharto.

Sebagai Menteri Penerangan, Harmoko mencetuskan gerakan Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan) yang dimaksudkan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dari pemerintah.

Harmoko pun dinilai berhasil memengaruhi hasil pemilihan umum (Pemilu) melalui apa yang disebut sebagai "Safari Ramadhan".

Baca Juga: Convention Hall Disulap Jadi Dapur Umum, Mensos Risma Siap Bagi-bagi Makanan

Sebagai Ketua Umum DPP Golkar, Harmoko dikenal pula sebagai pencetus istilah "Temu Kader". Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua DPR/MPR periode 1997-1999 yang mengangkat Soeharto selaku presiden untuk masa jabatannya yang ke-7.

Namun dua bulan kemudian Harmoko pula memintanya turun ketika gerakan rakyat dan mahasiswa yang menuntut reformasi tampaknya tidak lagi dapat dikendalikan. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler