Mengenal Shopaholic dan Kondisi Kecanduan Belanja yang Perlu Diwaspadai

- 1 Juni 2023, 17:50 WIB
Seorang shopaholic terdorong untuk melakukan belanja terus menerus, berlebihan dan tidak biasa. Hal tersebut merupakan bentuk dari kecanduan yang sama berbahayanya dengan kecanduan-kecanduan lain.
Seorang shopaholic terdorong untuk melakukan belanja terus menerus, berlebihan dan tidak biasa. Hal tersebut merupakan bentuk dari kecanduan yang sama berbahayanya dengan kecanduan-kecanduan lain. /Freepik

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara kecanduan belanja yang kompulsif dengan aktivitas belanja yang biasa. Berikut perbedaannya.

Baca Juga: Tak punya Bakat bukanlah Penghalang untuk Menulis, Ini Jurus Penulis Pemula yang Mendunia!

Belanja kompulsif yang dialami oleh seorang shopaholic memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Selalu memikirkan dan merencanakan hal-hal yang ingin dibeli
2. Tidak dapat menghentikan dan mengontrol hasrat berbelanja setiap harinya
3. Mengalami rasa kebahagiaan yang berlebihan setelah membeli sesuatu
4. Namun juga merasa menyesal setelah membeli barang yang dinginkan karena akhirnya hanya menumpuk barang dan tidak digunakan.
5. Cukup sadar bahwa telah melakukan tindakan pemborosan namun tidak dapat mengontrol kebiasaan berbelanja.
6. Mengalami masalah keuangan bahkan mengalami persoalan utang konsumtif
7. Membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan karena berbelanja hanya untuk menyenangkan diri sesaat
8. Dorongan berbelanja semakin kuat terutama saat sedang stres atau sedih

Sedangkan aktivitas belanja biasa pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut
1. Barang yang dibeli merupakan barang yang memang perlu dan dibutuhkan
2. Tidak menyebabkan kesulitan keuangan
3. Tidak memaksakan diri untuk membeli sebuah barang
4. Berbelanja hanya pada saat benar-benar membutuhkan barang

Berikut beberapa solusi agar dapat mengatasi dorongan belanja kompulsif dan mengalami kecanduan belanja yang serius atau shopaholic
1. Menikmati aktifitas yang digemari atau meredam rasa cemas dengan berbagai kegiatan positif yang disukai.
2. Meminta bantuan kerabat atau teman untuk kebutuhan berbelanja yang diperlukan agar tidak terpicu melakukan dorongan kecanduan belanja kompulsif.
3. Membatasi pembayaran belanja dengan menggunakan kartu kredit, e-money dan fitur paylater karena akan mendorong keinginan untuk terus berbelanja tanpa batas dan akan menimbulkan masalah finansial yang serius.
4. Ketika sedang berbelanja, baiknya tidak berbelanja dengan teman atau kerabat yang memiliki dorongan belanja yang sama.

Seorang shopaholic dapat dikategorikan sebagai individu yang terdorong melakukan belanja kompulsif. Sebenarnya, aktivitas kecanduan belanja kompulsif tersebut harus ditangani sebagaimana kondisi kecanduan yang lain.

Penting untuk menyadari jika kita mengalami kecenderungan pola perilaku belanja kompulsif karena jika dibiarkan tentu akan mengganggu kondisi finansial dan kesehatan mental kita.***

 

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: Verywellmind


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x