Mengenal Shopaholic dan Kondisi Kecanduan Belanja yang Perlu Diwaspadai

- 1 Juni 2023, 17:50 WIB
Seorang shopaholic terdorong untuk melakukan belanja terus menerus, berlebihan dan tidak biasa. Hal tersebut merupakan bentuk dari kecanduan yang sama berbahayanya dengan kecanduan-kecanduan lain.
Seorang shopaholic terdorong untuk melakukan belanja terus menerus, berlebihan dan tidak biasa. Hal tersebut merupakan bentuk dari kecanduan yang sama berbahayanya dengan kecanduan-kecanduan lain. /Freepik

ZONA SURABAYA RAYA - Shopaholic merupakan seseorang yang mengalami kondisi kecanduan belanja yang tidak biasa atau berlebihan.

Menurut kamus Thesaurus by Merriam-Webster, kata shopaholic muncul pertama kali pada tahun 1977, dibentuk dari sebuah fenomena sosial yang muncul ditengah masyarakat seperti kondisi kacanduan lainnya yakni kecanduan alkohol yang disebut dengan nama alcoholic dan kecanduan kerja yang disebut dengan workaholic, serta sebagaimana bentuk kata berakhiran lic yang terbentuk berdasarkan fenomena kecanduan-kecanduan lainnya.

Seorang shopaholic mengalami kondisi compulsive buying atau dorongan belanja kompulsif. Kondisi belanja kompulsif adalah kondisi kecanduan belanja yang disebabkan oleh sebuah dorongan untuk terus menerus atau kompulsif dalam berbelanja.

Baca Juga: Begini Ternyata Penyebab Depresi pada Malam Hari, Simak Cara Mengatasinya!

Belanja kompulsif sendiri bertujuan agar suasana hati menjadi senang setelah berbelanja serta berbelanja untuk meredam perasaan negatif lain seperti kesedihan, kecemasan dan depresi.

Namun meskipun seseorang shopaholic memahami bahwa dorongan belanja kompulsif akan mengakibatkan mengalami masalah finansial, Ia akan tetap melakukannya bahkan terus merencanakan aktivitas berbelanja untuk menyenangkan dan menenangkan susana hatinya.

Belanja online dapat menjadi pemicu kuatnya dorongan belanja kompulsif. Terutama di masa sekarang, saat media sosial penuh dengan konten pemasaran yang menarik, iklan dan diskon yang menggiurkan serta fitur beli sekarang bayar nanti atau disebut sebagai paylater marak digunakan.

Di masa sekarang, belanja kompulsif merupakan hal yang umum dan dianggap biasa sehingga fenomena shopaholic atau seseorang yang mengalami kondisi dorongan belanja impulsif tidak dianggap sedang mengalami persoalan kecanduan yang serius.

Padahal, dorongan belanja yang terus menerus, berlebihan dan tidak biasa merupakan bentuk dari kondisi yang sama berbahayanya dengan kecanduan-kecanduan lain yakni salah satunya kecanduan alkohol.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: Verywellmind


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x