Network
ZONA SURABAYA RAYA - Bagi banyak orang, depresi adalah pergulatan sehari-hari yang membuat mereka sulit bangun dari tempat tidur, merawat diri dengan baik, dan mencapai potensi penuh dalam hidup. Sementara banyak orang dengan depresi merasa sendirian dalam hidup dengan gangguan mereka.
Dikutip dari laman healthdigest.com, 17 Mei 2023, Mental Health America (MHA) melaporkan bahwa 21 juta orang dewasa Amerika mengalami depresi berat setiap tahun, menjadikannya kejadian yang sangat umum.
Meskipun normal untuk merasa sedih dari waktu ke waktu, depresi adalah rasa putus asa dan kehilangan kesenangan yang terus-menerus yang dapat menyebabkan gejala seperti perubahan suasana hati, insomnia, dan perubahan kebiasaan makan. Individu yang mengalami depresi mungkin berhenti melakukan aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati, mengalami kelelahan dan kecemasan, atau menyerang orang lain dalam kemarahan.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Hindari Makanan dan Minuman Berikut Saat Depresi, Fatal Akibatnya
Sayangnya, diperkirakan hanya 35% orang yang hidup dengan depresi berat mencari bantuan profesional. Mereka yang tidak mencari pengobatan mungkin percaya bahwa mereka dapat mengatasi kondisi mereka sendiri atau merasa depresi mereka adalah tanda kelemahan karena stigma yang diasosiasikan dengan penyakit mental.
Secara umum, pria lebih tahan menerima pengobatan untuk depresi mereka, menurut American Psychological Association (APA).
Depresi mungkin bukan kata pertama yang terlintas di benak Anda saat memikirkan penyakit menular. Dan meskipun tidak dapat disebarkan dengan menyentuh orang lain, menghabiskan waktu di sekitar seseorang yang menunjukkan gejala depresi dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gejala serupa, terutama jika Anda sudah memiliki faktor risiko depresi, menurut Healthline.
Bagaimana gejala depresi dapat menyebar ke orang lain
