Tahukah Anda, Penyakit Diabetes Dapat Pengaruhi Kesehatan Saraf, Simak Cara Pencegahannya

- 12 Maret 2023, 20:09 WIB
Ilustrasi Penyakit Diabetes
Ilustrasi Penyakit Diabetes /FB Diabete Suport group

Baca Juga: Kuliner Madura: Warung Bebek Sinjay Punya Masjid Megah, Gubernur Jatim Khofifah Sampai Terperangah

Jenis Kerusakan Saraf

Berbagai jenis kerusakan saraf dan bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?

Merujuk kepada kajian Mayo Clinic yang menyatakan, gejala yang muncul tergantung dari saraf mana yang mengalami kerusakan.

Ada empat jenis kerusakan saraf. Neuropati perifer, jenis yang paling umum, biasanya terjadi pada kaki, tungkai, tangan, dan lengan.

Anda mungkin mengalami mati rasa, penurunan kepekaan terhadap perubahan suhu atau nyeri, kesemutan atau rasa terbakar, kelemahan otot, kram yang tajam, masalah kaki, atau kepekaan yang parah terhadap benda-benda yang menyentuh Anda, seperti seprai.

Baca Juga: Mengapa Gunung Merapi Erupsi? Raja Jogja dan Almarhum Mbah Maridjan Ungkap Praktik Ini yang Bikin Merapi Marah

Terkadang gejala ini lebih buruk di malam hari.

Pada neuropati otonom, saraf yang terkena dapat memengaruhi detak jantung, tekanan darah, mata, kandung kemih, sistem pencernaan, dan organ seks.
Gejala kerusakan saraf jenis ini termasuk pusing atau pingsan karena penurunan tekanan darah.

Selain itu juga kesulitan menelan, masalah usus atau kandung kemih, perubahan keringat, masalah pencernaan seperti mual dan kehilangan nafsu makan, dan kesulitan mata menyesuaikan diri dengan jarak atau cahaya.

Neuropati proksimal terjadi pada saraf paha, pinggul, kaki, bokong, atau area perut dan dada, seringkali hanya mengenai satu sisi tubuh.

Anda mungkin mengalami otot paha yang lemah, nyeri dada, kesulitan bangun dari duduk, atau nyeri pantat, pinggul, atau paha yang parah.

Jika hanya satu saraf yang rusak, itu disebut mononeuropati. Bergantung pada saraf mana yang terkena, hal itu dapat menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah Anda, mati rasa atau kelemahan pada tangan dan jari, nyeri pada tulang kering, kaki, atau bagian depan paha, atau kesulitan memfokuskan penglihatan Anda.

Baca Juga: Bikin Ngiler! Yuk, Intip Festival Kuliner Jadul di Kampung Benteng Mayangan Kota Probolinggo

Jaga Kadar Gula

Jaga kadar gula darah anda untuk tetap stabil guna mencegah kerusakan saraf

Kerusakan saraf dapat berkembang secara perlahan, jadi mendeteksinya sedini mungkin adalah kunci untuk mengobati gejala dan mencegah kerusakan yang lebih serius.

Menurut CDC cara terbaik untuk mengatasi nyeri saraf dan gejalanya adalah dengan menjaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan kisaran target yang ditetapkan oleh dokter Anda.

Cara lain untuk mencegah kerusakan saraf, atau menundanya agar tidak memburuk, adalah dengan menjaga tekanan darah di bawah 140/90 mm Hg, membatasi asupan alkohol, berolahraga teratur, menjaga pola makan sehat, berhenti merokok, dan mengonsumsi obat yang diresepkan.

Dengan pergi ke tenaga medis yang memiliki kapasitas untuk menangani masalah ini, Anda dapat membantu mencegah kerusakan saraf menjadi serius.
Pastikan untuk menghubungi dokter Anda segera jika memiliki luka di kaki yang tidak kunjung sembuh.

Selain itu sering merasa pusing mengarah ke pingsan, mengalami rasa terbakar, kesemutan, lemah, atau nyeri pada ekstremitas yang mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidur, atau mengalami perubahan pada fungsi kencing, seksual, atau pencernaan.***

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Health Digest


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x