2. Kurangnya komunikasi yang baik serta dukungan dari atasan
Faktor komunikasi maupun dukungan dari atasan dan rekan kerja sangat berpengaruh akan kemungkinan timbulnya burnout pada pekerja.
3. Ketidakjelasan aturan pekerjaan yang berlaku
Hanya 60% dari pekerja mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, saat berekspektasi mengenai target, pekerja terkadang langsung merasa lelah membayangkan apa yang harus mereka lakukan.
4. Pengelolaan pekerjaan yang tidak baik
Ketika pekerjaan tidak dikelola dengan baik, seorang pekerja yang optimis pun dapat kehilangan harapan. Perasaan kewalahan atau kelelahan yang amat sangat dapat memicu burnout.
5. Adanya perlakuan yang tidak adil
Pekerja yang merasa diperlakukan tidak adil berisiko sangat tinggi mengalami burnout. Terdapat beberapa contoh perlakuan tidak adil antara lain kompensasi yang tidak sebanding dengan pengorbanan pekerja, serta faktor suka atau tidak suka.
Ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah burnout: